View Full Version
Senin, 13 Jun 2016

Kota-kota di AS Perketat Keamanan Setelah Aksi Penembakan Massal di Klub Malam Gay di Orlando

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Kota-kota besar Amerika memperketat langkah-langkah keamanan hari Ahad (12/6/2016) setelah penembakan massal mematikan di sebuah klub malam gay di Florida.

Seorang pejabat Washington DC, juru bicara Polisi berbicara kepada Anadolu Agency pada kondisi anonimitas mengatakan bahwa departemen telah meningkat langkah-langkah keamanan di ibukota Amerika "ketika laporan tragis terus datang dari Orlando, Florida."

Dia menolak memberikan rincian langkah-langkah tersebut tetapi menandai itu "cukup diperketat."

New York Police Department (NYPD) juga meningkatkan keamanan, menurut sebuah pernyataan.

"NYPD telah menempatkan patroli dan sumber daya kami kontra-terorisme, termasuk personil CRC [Kritis Response Command], SRG [Strategis Response Grup] dan ESU [Unit Pelayanan Darurat ], yang waspada menunggu informasi lebih lanjut."

Departemen itu mengatakan bahwa mereka melakukan kontak dengan pihak berwenang Florida dan FBI dan memantau perkembangan di Orlando.

"New York harus tahu bahwa NYPD memiliki lebih dari 500 petugas yang didedikasikan sepenuhnya untuk respon teror, ratusan lebih untuk pencegahan insiden, dan terus-menerus bekerja dengan mitra penegakan hukum dan masyarakat untuk melawan teror," tambah pernyataan itu.

Serangan itu terjadi selama bulan Kebanggaan LGBT, ketika perayaaan-perayaan oleh kelompok LGBT sedang diadakan di kota-kota di seluruh negera itu, termasuk Los Angeles.

Lebih dari 400.000 orang diperkirakan akan berbaris Santa Monica Boulevard di Hollywood Barat hari Ahad untuk 46 tahunan Los Angeles Parade.

Departemen Los Angeles County Sheriff mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa akan waspada terhadap ancaman apapun, mencatat bahwa "personil telah diberitahu tentang penembakan itu."

Departemen mengklaim "tidak ada ancaman yang kredibel" ke kota atau parade.

Polisi di Boston juga meningkatkan keamanan di sana, petugas mengatakan kepada Anadolu Agency.

"Kami meningkatkan langkah-langkah keamanan. Kami meningkatkan patroli dan kita akan memiliki keamanan yang memadai pada setiap acara di kota, "kata petugas Rachel Guire.

Polisi Chicago menolak untuk berbicara kepada pers atas langkah-langkah yang departemen itu mungkin telah diterapkan sebagai respon.

Setidaknya 50 orang tewas dan 53 cedera setelah apa yang banyak menyebut sebagai penembakan massal terburuk dalam sejarah AS di Orlando.

"Banyak" dari korban cedera berada dalam kondisi kritis, kata seorang pejabat rumah sakit selama konferensi pers.

penembak telah diidentifikasi oleh anggota Kongres Alan Grayson sebagai Omar Mateen, warga AS di akhir 20-an dari Florida.

Seorang agen FBI mengatakan kepada wartawan tersangka belum teridentifikasi secara positif oleh keluarga terdekatnya, sambil menambahkan tidak ada ancaman lain yang sedang diselidiki.

Keadaan darurat telah dinyatakan di negara bagian Florida, Walikota Buddy Dyer mengatakan kepada media.

Grayson mengatakan serangan itu "bermotif ideologis," kemungkinan sebagai pembenaran laporan polisi sebelumnya bahwa Mateen memiliki "kecenderungan Islam radikal."

Ini didasari pada informasi bahwa Omar Mateen telah berbaiat pada Islamic State (IS).

Sumpah setia pada khilafah itu disampaikan pelaku saat menelepon saluran darurat 911 persis sebelum masuk ke dalam kelab malam 'Pulse' dan menembaki para pengunjung.

Namun demikian, orang tua dari Omar Mateen mengatakan aksi penembakan itu semata-mata dimotivasi oleh kebencian pelaku terhadap kelompok LGBT. (st/aa)


latestnews

View Full Version