View Full Version
Selasa, 14 Jun 2016

Presiden Jerman Hadiri Acara Buka Puasa Bersama dengan Umat Muslim di Berlin

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Presiden Jerman Joachim Gauck menghadiri buka puasa bersama dengan umat Muslim di Berlin, hari Senin (13/6/2016).

"Mendorong pertemuan sangat penting pada saat saling curiga menyebar," kata Gauck, hanya satu hari setelah serangan mematikan di sebuah klub malam khusus gay di AS.

Gauck, yang merupakan seorang mantan pendeta Lutheran Jerman Timur, bergabung dalam buka puasa bersama umat Muslim di Moabit, sebuah distrik di Berlin dengan populasi migran yang besar.

Jerman saat ini mengalami permasalahan internal akibat penolakan dari banyak warganya karena meningkatnya imigran yang masuk ke negara tersebut.

Negara itu menerima lebih dari satu juta pencari suaka tahun lalu; sebuah gelombang masuk yang telah mengakibatkan ketegangan dengan penduduk asli dan partai politik seperti Alternatif anti-pengungsi untuk Jerman (AFD) yang mengklaim Islam tidak kompatibel dengan konstitusi Jerman.

Mencatat bahwa bagi beberapa orang ketakutan terhadap terorisme "telah menjadi ketakutan Muslim," Gauck memperingatkan terhadap polarisasi masyarakat.

Dan bagi beberapa pihak, ketakutan terhadap terorisme (yang mengatasnamakan) Islam telah berubah menjadi ketakutan terhadap warga Muslim. Semua yang merayakan iftar bersama pada hari ini dapat membuktikan hidup bersama (harmonis) adalah hal yang memungkinkan," kata Gauck.

"Cukup kebersamaan kadang-kadang bahkan dapat menggantikan diskusi panjang - terutama jika kita membiarkan diri kita berpedeoman pada kaidah yang umum bagi semua agama besar dan hanya mengatakan: Perlakukan orang lain seperti Anda ingin mereka memperlakukan Anda," tambahnya.

Eropa sedang menghadapi krisis terburuk pengungsi sejak akhir Perang Dunia II ketika sejumlah besar pencari suaka melarikan diri zona yang sarat dengan konflik di Afrika dan Timur Tengah mencoba untuk mendapatkan akses ke benua tersebut.

Pada hari Ahad, sekitar 50 orang tewas dan banyak lainnya luka-luka ketika seorang pria bersenjata, yang diidentifikasi sebagai simpatisan Islamic State (IS) bernama Omar Mateen, menyerang sebuah klub malam gay di Orlando, Florida.

Krisis pengungsi di Eropa dan serangkaian serangan terkait Islamic State di seluruh dunia telah menyebabkan munculnya Islamophobia di kalangan rasis dan xenofobia di Barat. (st/ptv)


latestnews

View Full Version