BAGO, MYANMAR (voa-islam.com) - Sekitar 200 teroris Budha Myanmar telah menyerbu sebuah desa Muslim di Myanmar tengah, menghancurkan bagian dari masjid dan memaksa warga untuk mengungsi semalam di kantor polisi.
Para teroris Budha tersebut mengamuk di wilayah Desa Thuye Tha Mein di Provinsi Bago hari Kamis (23/6/2016), menyusul perdebatan antara warga atas pembangunan sebuah sekolah Islam.
Kekerasan itu meletus setelah "seorang pria Muslim dan seorang perempuan Budha mulai berdebat dan kemudian orang datang untuk melawannya," kata Hla Tint, administrator desa.
Para penyerang "juga menghancurkan pagar pemakaman Muslim," tambahnya.
Mereka memaksa sekitar 70 Muslim, termasuk anak-anak, untuk mencari perlindungan di sebuah kantor polisi, kata sang administrator, mengklaim bahwa kekerasan tidak menyebabkan cedera serius, dan perdamaian telah dipulihkan di daerah itu.
Namun, salah satu warga Muslim dari desa mengatakan komunitasnya yag berjumlah sekitar 150 orang kini hidup dalam ketakutan.
"Kami harus bersembunyi karena beberapa orang mengancam untuk membunuh Muslim," kata Tin Shwe OO.
"Situasi tidak pernah seperti ini sebelumnya," katanya. "Saya tidak berani tinggal di rumah saya. Untuk keselamatan keluarga saya, saya ingin tinggal di tempat lain selama sekitar satu minggu atau lebih. "
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar umat Islam Rohingya telah tewas dan ribuan mengungsi dalam serangan oleh teroris Budha, terutama di negara bagian Rakhine.
Kekerasan terhadap Muslim melanda Myanmar tengah dan barat negara bagian Rakhine ketika tentara mulai melonggarkan cengkeraman pada negara itu pada tahun 2011.
Negara bagian Barat Rakhine adalah rumah bagi minoritas Muslim Rohingya, yang diberi label "Bengali" oleh umat Budha garis keras negara itu.
Banyak pejabat pemerintah melabeli Muslim Rohingya sebagai imigran ilegal dari Bangladesh meskipun banyak dari nenek moyang mereka telah tinggal di sana sejak beberapa abad lalu.
Sekitar 140.000 orang, terutama Rohingya, telah terperangkap di kamp-kamp pengungsian tak layak huni ketika mereka diusir dari rumah mereka oleh gelombang kekerasan teroris Budha Myanmar pada tahun 2012.
Kekerasan terhadap Muslim Rohingya tersebut memicu masuknya pengungsi dari etnis paling tertindas di dunia tersebut, menurut PBB, ke negara-negara tetangga, yaitu Thailand, Malaysia dan Indonesia. (st/ptv)
Foto: Ilustrasi