ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Para penyerang Bandara Ataturk Istanbul tidak bisa melewati pemeriksaan keamanan di pintu masuk bandara, perdana menteri Turki mengatakan pada hari Rabu (29/6/2016).
Pada hari Selasa, Bandara Ataturk Istanbul menjadi tempat serangan teror besar, di mana 42 orang tewas dan lebih dari 230 terluka oleh tiga penyerang bersenjata dengan senapan serbu otomatis dan rompi peledak.
"Para penyerang menembaki petugas keamanan di pintu masuk setelah mereka tidak bisa melewati pemeriksaan," kata Perdana Menteri Binali Yildirim kepada para wartawan di ibukota Ankara.
"Salah satu dari mereka meledakkan dirinya di luar, sementara dua lainnya mengambil keuntungan dari kepanikan saat tembakan untuk masuk, dan meledakkan diri di dalam," kata Yildirim.
Sang perdana menteri menambahkan bahwa serangan itu telah menunjukkan para pejabat butuh untuk meningkatkan keamanan di bandara, terutama terhadap serangan bersenjata potensial.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Turki Efkan Ala, juga di Ankara, mengklaim bahwa semua informasi dan bukti yang dikumpulkan menunjukkan bahwa Islamic State (IS) bertanggung jawab atas serangan itu.
"Tapi, kasus ini belum diselesaikan," Ala menambahkan. (st/aa)