View Full Version
Senin, 04 Jul 2016

Khawatir Disangka 'Teroris', UEA Larang Warganya Kenakan Pakaian Tradisional Saat ke Luar Negeri

DUBAI, UNI EMIRAT ARAB (voa-islam.com) - Uni Emirat Arab telah menyerukan warganya untuk menahan diri mengenakan pakaian tradisional, jubah putih panjang yang disebut Tawb dan kaffiyeh, saat bepergian ke luar negeri sehingga mereka tidak disalah sangka sebagai anggota Islamic State (IS).

"Bagi warga yang bepergian ke luar negeri, dan untuk memastikan keselamatan mereka, kami menekankan untuk tidak memakai pakaian formal saat bepergian, terutama di tempat-tempat umum," terbaca pesan yang diterbitkan pada akun Kementerian Luar Negeri Twitter negara Ahad (3/7/2016).

Pengumuman ini menyusul penangkapan pekan lalu terhadap pengusaha Uni Emirat Arab yang berpakaian tradisonal di Avon, Ohio, AS, yang secara keliru di kira anggota IS oleh pelayan hotel.

Setelah mendengar sang pria itu, mengenakan jubah putih panjang dan kaffiyeh, berbicara bahasa Arab di ponsel, karyawan wanita itu menelepon 911.

Pengusaha tersebut ditangkap menyusul perkelahian kekerasan dengan polisi, yang membebaskannya setelah memahami situasi.

Sebuah pesan terpisah juga mentweet peringatan agar warga negara UEA untuk "mematuhi larangan burqa (cadar) yang diterapkan di beberapa negara dan kota Eropa, yang melarang pemakaian jilbab di institusi dan tempat publik."

Beberapa negara Barat telah memperkenalkan larangan pakaian tradisional Arab, menyusul peningkatan sentimen anti-Islam karena krisis pengungsi Eropa dan kegiatan Islamic State di Irak dan Suriah.

Eropa sedang menghadapi masuknya arus pengungsi belum pernah terjadi sebelumnya, kebanyakan dari mereka melarikan diri dari zona konflik di Afrika dan Timur Tengah, khususnya Suriah.

Banyak yang menyalahkan negara-negara besar Eropa untuk eksodus belum pernah terjadi sebelumnya tersebut, mengatakan kebijakan mereka telah menyebabkan lonjakan dalam terorisme dan perang di daerah yang terkena kekerasan. (st/ptv)


latestnews

View Full Version