JEDDAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Hari raya Idul Fitri 1437 H atau 2016 akan jatuh pada hari Rabu (4/7/2016), Mahkamah Agung Saudi memutuskan, setelah tidak ada seorang pun di kerajaan itu yang melaporkan penampakan bulan sabit pada Senin malam.
Sebuah pernyataan Mahkaham Kerajaan mengumumkan putusan pengadilan, yang mengatakan bulan Ramadhan tahun ini akan berlangsung selama 30 hari. Itu berarti Selasa akan menjadi hari terakhir Ramadhan.
Mahkamah Agung sebelumnya menyerukan kepada seluruh umat Islam di kerajaan untuk melihat bulan sabit dengan mata telanjang atau melalui teropong dan melaporkan ke pengadilan terdekat dan mendaftarkan kesaksian mereka untuk validasi, mereka harus melihatnya pada Senin malam.
Karena tidak ada penampakan bulan sabit, hari pertama bulan Syawal dalam kalender Hijriah jatuh pada hari Rabu.
Indonesia Tetapkan Idul Fitri hari Rabu
Seperti halnya pemerintah Saudi, Indonesia juga telah lebih dulu mengumumkan bahwa hari raya Idul Fitri tahun ini jatuh pada Rabu.
Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan Idul Fitri 1437 Hijriyah dirayakan pada Rabu (6/7) yang diputuskan melalui sidang Istbat yang dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
"Dari Indonesia barat sampai timur dikonfirmasi perukyat yang telah disumpah tidak melihat hilal," kata Menag Lukman dalam konferensi pers hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1437 Hijriah/2016 Masehi di Jakarta, Senin.
Lukman mengatakan berdasarkan hisab, hilal pada 29 Ramadhan atau Senin petang ada di -2 derajat 45 menit dan -0 derajat 49 menit. Dengan kata lain, bulan baru pada 29 Ramadhan berada di bawah ufuk.
Berdasarkan kriteria pemerintah, posisi hilal yang ada di bawah 2 derajat tidak memenuhi ketentuan terlihatnya bulan baru dengan mata telanjang di 90 titik pengamatan. Dengan begitu, hilal tidak mungkin terlihat dan bulan Ramadhan digenapkan menjadi 30 hari atau Lebaran 2016 jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016. (st/an,antr)