AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sebuah survei baru mengungkapkan bahwa 491 orang tewas oleh polisi di Amerika Serikat selama enam bulan pertama 2016, menunjukkan peningkatan dari 465 korban pada periode yang sama tahun lalu.
Menurut survei yang diterbitkan oleh Washington Post pada hari Kamis, tahun ini juga telah menyaksikan lebih banyak petugas polisi ditembak mati dalam tugas dan petugas lainnya diadili untuk penembakan dipertanyakan.
"Orang kulit hitam terus ditembak dengan tingkat 2,5 kali dari kulit putih. Sekitar setengah dari mereka yang tewas adalah kulit putih dan sekitar setengah lagi minoritas. Kurang dari 10 persen dari semua orang yang tewas tidak bersenjata. Seperempat yang sakit jiwa," kata surat kabar itu seperti dikutip Press TV hari Jum'at (8/7/2016).
Hasil penelitian itu datang pada saat bangsa Amerika sangat terkejut dengan dua video grafis ditembak di negara bagian Louisiana dan Minnesota pekan ini, yang menunjukkan pembunuhan dua warga Afrika Amerika di tangan polisi.
Philando Castile, 32, tewas dalam penghentian lalu lintas Rabu malam di Saint Paul, Minnesota. Dia ditembak di dalam mobilnya ketika ia dikabarkan berusaha untuk mengambil SIM-nya. pacarnya memposting langsung video dari menit-menit adegan berdarah setelah ia ditembak.
kematian Castile ini terjadi dalam satu hari dari penembakan fatal lain oleh polisi di Baton Rouge, Louisiana.
Alton Sterling, 37, dijepit ke tanah dan ditembak di dada di luar toko pada hari Selasa, menyusul perkelahian dengan polisi. Sebuah video grafis dari penembakan yang direkam oleh para penonton menunjukkan seorang petugas menembak Sterling lima kali dari jarak dekat.
Pada hari Kamis, pengunjuk rasa di Chicago, New York, Dallas, Los Angeles, Washington, DC, St. Paul dan kota-kota lainnya turun ke jalan untuk mengecam pembunuhan tersebut.
Data yang dikumpulkan oleh kelompok aktivis yang menjalankan proyek Pemetaan Kekerasan Polisi menunjukkan bahwa polisi di AS menewaskan lebih dari 1.150 orang pada tahun 2015, dengan departemen kepolisian terbesar secara tidak proporsional menewaskan sedikitnya 321 orang Afrika-Amerika. (st/ptv)