WARSAWA, POLANDIA (voa-islam.com) - Prancis telah menyerukan aksi militer terhadap afiliasi Al-Qaidah di Suriah Jabhat Al-Nusrah, setelah keberhasilan kelompok tersebut baru-baru ini.
Presiden Francois Hollande menggunakan pertemuan NATO di Polandia pada hari Sabtu (9/7/2016) untuk membuat seruan aksi internasional terhadap Jabhat Al-Nusrah.
Dia memperingatkan bahwa kerugian Islamic State (IS) baru-baru ini bisa memberi semangat kelompok-kelompok jihad lainnya, seperti Jabhat Al-Nusrah.
"[IS] dalam kemunduran, yang berada di luar sengketa [tapi] kami juga harus menghindari situasi dimana ketika [IS] menjadi lemah, kelompok lain menjadi lebih kuat."
Hollande mengkhususkan hal tersebut pada Jabhat Al-Nusrah.
"Kami harus berkoordinasi antara kita sendiri untuk melanjutkan tindakan terhadap [IS] tetapi juga ... mengambil tindakan efektif terhadap Al-Nusrah," kata Hollande.
Dia mengarahkan permohonannya pada Rusia dan Amerika Serikat.
Presiden AS Barack Obama dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin akan "mengintensifkan" koordinasi militer antara kedua negara mereka di Suriah, Rabu.
Awal tahun ini, Rusia mengusulkan serangan udara bersama dengan AS terhadap sasaran mujahidin di Suriah - saran yang ditolak oleh Washington.
Gedung Putih melaporkan bahwa kedua pemimpin, dalam percakapan telepon mereka [ekan ini, "menegaskan komitmen mereka untuk mengalahkan [IS] dan Jabhat Al-Nusrah".
Keduanya dikecualikan dari gencatan senjata yang lebih luas yang ditengahi oleh Moskow dan Washington pada bulan Februari.
Sementara itu, pesawat mata-mata AWACS akan dikerahkan untuk membantu koalisi anti-IS pimpinan AS dalam serangan udara terhadap mujahidin di Suriah. (st/tna)