View Full Version
Senin, 11 Jul 2016

AS Pindahkan Seorang Tahanan Penjara Guantanamo ke Italia

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Amerika Serikat mengatakan pada hari Ahad (10/7/2016) mereka telah memindahkan seorang narapidana asal Yaman dari penjara QTeluk Guantanamo ke Italia, menjadikan jumlah tahanan di pangkalan angkQatan laut AS di Kuba itu tersisa tinggal 78.

Fayiz Ahmad Yahia Suleiman telah disetujui untuk dipindah hampir enam tahun lalu oleh enam lembaga AS - Departemen Pertahanan, Luar Negeri, Hukum dan Keamanan Dalam Negeri, Kantor Direktur Intelijen Nasional, dan Kepala Staf Gabungan.

"Amerika Serikat sangat berterima kasih kepada Pemerintah Italia untuk bantuan lanjutan dalam menutup fasilitas penahanan di Teluk Guantanamo," kata Lee Wolosky, utusan khusus AS untuk penutupan Guantanamo, menggambarkan upaya untuk menutup penjara tersebut sebagai "tujuan bersama . "

Seorang juru bicara Pentagon menolak berkomentar apakah pria itu akan dikenakan penahanan di Italia dan mengarahkan  pertanyaan itu kepada pemerintah Italia, yang mengatakan mereka mengambil dia atas "alasan kemanusiaan" tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pria Yaman tersebut ditangkap oleh polisi Pakistan dan ditransfer ke tahanan AS pada bulan Desember 2001, yang berarti ia telah berada di tahanan AS selama lebih dari 14 tahun, menurut dokumen militer AS yang diposting online oleh situs WikiLeaks.

Presiden AS Barack Obama, yang berharap untuk menutup penjara itu selama tahun pertamanya di kantor pada 2009, meluncurkan rencananya pada bulan Februari yang bertujuan menutup fasilitas tersebut. Tapi ia menghadapi penentangan dari banyak anggota parlemen Partai Republik serta beberapa rekan Demokrat.

Sebagian besar dari 78 tahanan yang tetap di Guantanamo telah ditahan tanpa tuduhan atau pengadilan selama lebih dari satu dekade, menuai kecaman internasional.

Para tahanan Guantanamo ditangkap di luar negeri ketika Amerika Serikat terlibat dalam perang di Afghanistan dan Irak menyusul serangan 11 September 2001, di New York dan Washington.

Fasilitas tersebut, dibuka oleh pendahulu Obama, George W. Bush, muncul untuk melambangkan praktik penahanan agresif yang dibuka Amerika Serikat untuk tuduhan penyiksaan.

Amerika Serikat telah berjuang untuk membujuk negara-negara lain untuk menerima para tahanan Guantanamo karena kekhawatiran mereka bisa memulai serangan dan keengganan warga Amerika untuk menerima puluhan tahanan tersisa untuk dipenjara di daratan AS. (st/Reuters)


latestnews

View Full Version