JEDDAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Matahari akan berada tepat diatas Ka'bah pada hari Jum'at (15/7/2016) untuk kedua dan terakhir kalinya tahun ini, Astronomical Society of Jeddah mengatakan.
Majid Abu Zahir, presiden komunitas tersebut, mengatakan ini akan terjadi pada 12:27 (waktu Arab Saudi) setelah Adzan shalat Dzuhur.
Peristiwa semacam ini sering dikenal dengan nama Rashdul Qiblah. Yaitu, ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Matahari akan berada di tengah-tengah dari mana ia terbenam menuju senja. Ini akan tepat diatas Ka'bah pada saat bayangannya menghilang, katanya, seperti dilansir Arab News hari Rabu (13/7/2016) menambahkan bahwa ini akan terjadi ketika matahari kelihatannya kembali dari daerah tropis menuju selatan di khatulistiwa.
Dia mengatakan situasi astronomi ini membantu dalam pelaksanaan penentuan arah kiblat bagi mereka yang tinggal di daerah geografis jauh dari Makkah di negara-negara Arab dan Islam, serta semua daerah di mana matahari berada di cakrawala pada saat itu.
Hal ini dapat dilakukan dengan memantau bayangan sepotong kayu atau plastik yang diletakkan secara tegak vertikal di bumi, sehingga arah kiblat akan berada di sisi berlawanan dari bayangan.
Sebelumnya pada 27 Mei lalu, yang juga bertepatan dengan hari Jum'at, posisi matahari berada tepat di atas Ka'bah terjadi untuk pertama kalinya tahun ini.
Momentum tersebut dimanfaatkan umat Islam di Indonesia untuk mengukur arah Kiblat masjid, mushola dan tempat ibadah lain. Para ahli mengatakan apabila arah Kiblat yang ada selama ini tidak sama dengan Roshdul Qiblat, maka garis shaf harus disesuaikan dengan arah Kiblat yang baru.
Terkait arah Kiblat yang mungkin berubah, disarankan umat Islam Indonesia untuk tidak perlu mengubah atau membongkar bangunan yang dijadikan tempat ibadah, tapi cukup mengubah atau memiringkan garis shaf yang ada, sebagaimana yang sudah sering dilakukan di negara ini. (st/an)
Foto: Ilustrasi