View Full Version
Sabtu, 16 Jul 2016

700 Lebih Pria dan Remaja Laki-laki Sunni Irak Hilang Setelah Ditahan Milisi Syi'ah di Fallujah

NEW YORK (voa-islam.com) - Sebanyak 738 pria dan remaja laki-laki tetap hilang setelah mereka ditahan oleh milisi Syi'ah brutal yang mendukung ofensif pemerintah Irak untuk merebut kembali Fallujah dari Islamic State (IS), seorang utusan PBB mengatakan Jum'at (15/7/2016).

Jan Kubis mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa misi PBB di Irak telah menerima laporan yang dapat dipercaya atas penyiksaan, pembunuhan dan penghilangan oleh milisi Syi'ah dan pasukan keamanan Syi'ah Irak dalam serangan Fallujah.

Pasukan Irak menguasai Fallujah, benteng lama IS, pada akhir Juni, satu bulan setelah operasi besar diluncurkan.

Para pejabat PBB telah menentukan bahwa 95 orang masih belum ditemukan setelah mereka ditahan oleh milisi Syi'ah yang dikenal sebagai Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) pada tanggal 25 Mei di daerah Al Sejar dari timur laut Fallujah, kata Kubis.

Tambahan 643 laki-laki dan anak laki-laki masih hilang setelah mereka dijemput oleh pasukan aliansi PMF pada 5 Juni sementara mereka meninggalkan Saqlawiyah, utara dari Fallujah, tambahnya.

Kubis mengatakan pemerintah Irak harus mengambil tindakan cepat untuk mengidentifikasi keberadaan para pria dan anak laki-laki yang hilang dan memastikan mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi diadili.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi bulan lalu mengumumkan pembentukan sebuah komite untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi dan kejahatan berat di Fallujah. Bagaimanapun, komite itu berjalan di tempat dan tidak ada satupun dari mereka yang bertanggung jawab diadili.

Utusan itu menekankan bahwa "pelajaran dari Fallujah ini" harus diperhitungkan sebagai persiapan mengumpulkan uap untuk merebut kembali Mosul, kota kedua Irak yang telah berada di bawah IS kontrol sejak Juni 2014.

PBB memperkirakan bahwa upaya kemanusiaan dari kampanye untuk merebut kembali Mosul akan menghabiskan anggaran hingga $ 1 miliar dan "akan menjadi krisis kemanusiaan terbesar dan paling sensitif di dunia pada 2016," kata Kubis.

Operasi Fallujah membuat 640.000 orang mengungsi di Kegubernuran Anbar saja. (st/AFP)


latestnews

View Full Version