View Full Version
Selasa, 19 Jul 2016

Kamboja Tunggu Permintaan Ankara Untuk Tutup Sekolah Terkait 'Dalang' Kudeta Turki Fetullah Gulen

PHNOM PENH, KAMBOJA (voa-islam.com) - Kamboja mengatakan sedang menunggu permintaan formal untuk menutup beberapa sekolah setempat setelah duta besar Turki untuk negara Asia Tenggara itu mengatakan lembaga pendidikan itu berafiliasi dengan jaringan Ankara yang dipandang sebagai pihak bertanggung jawab untuk kudeta militer di Turki.

Duta besar Ilhan Kemal Tug mengatakan bahwa sekolah Zaman di Phnom Penh berafiliasi dengan "organisasi teroris" yang terlibat dalam upaya kudeta berdarah hari Jum'at untuk menggulingkan pemerintah Turki pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pada hari Selasa (19/7/2016), Chum Sounry, juru bicara Kementerian Luar Negeri Kamboja, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pemerintah tidak akan memiliki sikap mengenai hal itu sampai secara resmi diserahkan kepada mereka.

"Sampai sekarang, Kementerian Luar Negeri belum menerima permintaan resmi," katanya.

"Ketika kami menerima itu, Kementerian Luar Negeri akan memberikan pertimbangan."

Dalam konferensi pers hari Senin, Duta Besar Tug mengatakan bahwa pemerintah Turki sedang berusaha agar jaringan tersebut - yang katanya berafiliasi dengan jaringan global Fetullah Gulen - ditutup.

Fetullah Gulen yang berbasis AS, dituduh mengejar kampanye asimetris yang berlangsung lama melawan pemerintah melalui para pendukungnya dalam negara Turki, khususnya militer, polisi dan pengadilan.

"Kami telah melakukan kontak secara dekat dengan pemerintah Kamboja dan juga anggota parlemen mengenai sekolah Zaman di Kamboja, dan kami telah meminta semua jenis dukungan dihentikan, dan tentu saja kami juga ingin melihat kelompok Zaman ini di Kamboja dan semua kegiatannya berakhir dalam waktu dekat," kata Duta Besar Tug, menurut sebuah video sambutannya yang disedarkan secara online oleh Kedutaan Besar Turki.

"Kami bekerja sama sangat erat dengan pemerintah Kamboja, dan seperti dalam semua bidang kerja sama, saya yakin pemerintah Kamboja juga akan sejalan dengan ini," tambahnya.

"Saya berharap upaya kudeta terbaru ini akan membuat semua orang memahami sifat sebenarnya dari organisasi teroris ini."

Ada tiga kampus sekolah Zaman di Kamboja serta universitas yang memiliki lebih dari 2.000 siswa, menurut The Cambodia Daily.

Kudeta hari Jum'at melihat oknum-oknum dari militer Turki mencoba untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis di negara itu.

Tank militer, helikopter tempur dan jet tempur turun ke jalan dan ruang udara dari Istanbul dan Ankara mengumumkan bahwa tentara telah menguasai negara.

Setidaknya 208 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil, meninggal di Istanbul dan Ankara dan hampir 1.500 lainnya luka-luka ketika mereka melakukan protes.

Pada hari Selasa (19/7/2016), Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menegaskan permintaan resmi telah dikirim ke AS untuk ekstradisi Gulen. (st/aa)


latestnews

View Full Version