View Full Version
Senin, 25 Jul 2016

Turki Keluarkan Surat Perintah Penangkapan bagi 42 Wartawan Terkait Kudeta Gagal

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Pihak berwenang Turki  dilaporkan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi 42 wartawan ketika Ankara terus melakukan pembersihan besar-besaran terhadap siapa pun diyakini telah terkait ke atau bersimpati dengan upaya kudeta baru-baru ini.

Penyiaran swasta NTV mengatakan pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penahanan untuk wartawan, termasuk komentator terkenal dan mantan anggota parlemen Nazli Ilicak, Senin (25/7/2016).

Lebih dari 60.000 tentara, polisi, hakim, guru, pegawai negeri dan lain-lain baik telah ditangguhkan dari pekerjaan mereka, ditangkap atau ditempatkan di bawah penyelidikan sejak faksi militer Turki berusaha tetapi gagal untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Menyusul kudeta yang gagal, para pejabat pemerintah mengatakan mereka akan mengembalikan hukuman mati, yang dibatalkan di Turki pada tahun 2004 di bawah reformasi yang bertujuan untuk bergabung dengan Uni Eropa (EU).

Sementara itu, Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker mengatakan bahwa pembicaraan aksesi dengan Turki akan dihentikan jika Ankara mengembalikan hukuman mati.

"Saya percaya bahwa Turki, dalam kondisi saat ini, tidak dalam posisi untuk menjadi anggota dalam waktu dekat dan bahkan periode yang lebih lama," kata Juncker di televisi Prancis France 2 pada hari Senin.

Turki kecam ancaman Uni Eropa

Juga pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu tampil membela hak negaranya untuk mengembalikan hukuman mati, mengutuk "ancaman" dan penentangan Uni Eropa untuk potensi langkah tersebut.

"Eropa bukan pemilik Turki dan kami tidak akan menerima ancaman dan sedang dipandang rendah. Jika Uni Eropa memiliki pertanyaan, kami siap untuk mendiskusikannya, "kata Cavusoglu kepada penyiaran swasta Haberturk TV.

Dia juga mengatakan bahwa Ankara akan memanggil dan memberhentikan beberapa duta besar Turki sehubungan dengan upaya kudeta baru-baru ini. "Akan ada PHK, termasuk di tingkat duta besar," katanya.

kudeta dimulai pada 15 Juli malam, ketika tentara pemberontak menyatakan mereka mengendalikan negara dan pemerintahan Ankara tidak lagi bertanggung jawab. Tank, helikopter dan tentara kemudian bentrok dengan polisi dan massa pendukung Erdogan di jalan-jalan ibukota dan Istanbul.

Kudeta tersebut secara bertahap berhasil digagalkan oleh kekuatan militer dan orang-orang yang setia kepada Erdogan. Lebih dari 300 orang tewas dari kedua belah pihak, banyak dari mereka tewas pada 16 Juli. (st/ptv)


latestnews

View Full Version