View Full Version
Rabu, 27 Jul 2016

Hamas Kembali Adakan Kemah Musim Panas, Latih 30.000 Pemuda Palestina Dasar-dasar Militer

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Palestina, Hamas kembali melaksanakan pelatihan militer dasar untuk puluhan ribu remaja dan pemuda yang dikemas dalam kemah musim panas di Gaza, The New Arab malaporkan hari Selasa (26/7/2016).

Orang-orang muda, berusia antara 15 hingga 20 tahun, yang mengambil bagian dalam sebuah kamp pelatihan musim panas Brigade Izzudine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang memerintah di Jalur Gaza yang terkepung.

Ini adalah pertama kalinya bagi Jihad, 16, memasuki salah satu terowongan bawah tanah, yang Hamas anggap sebagai aset strategis utama dalam konflik dengan Israel dan yang biasanya tersembunyi dengan baik.

Pemuda Palestina ini berasal dari Shujaiyeh, lingkungan Gaza yang porak-poranda oleh perang dua tahun yang lalu, dan melaksanakan latihan untuk menculik tentara Israel palsu.

Di markas Yarmouk milik brigade itu di timur Kota Gaza, puluhan pemuda turun dari menara setinggi 20 meter dengan tali, sementara yang lain melewati rintangan yang terbakar.

Markas tersebut dekat perbatasan sensitif antara Israel dan Gaza, yang telah dikuasai oleh Hamas untuk sekitar satu dekade dan tunduk pada blokade Israel yang ketat.

Dalam sepekan, kelompok ini mengatakan akan melatih hampir 30.000 orang muda berupa teknik pertempuran dasar.

Para rekrutan muda di kamp musim panas adalah bagian penting dari upaya Hamas untuk mempersiapkan para penduduk untuk "pertempuran pembebasan Palestina," seorang anggota dari brigade Al-Qaasam mengatakan kepada AFP. "Pesan kami untuk generasi [muda] adalah bahwa masa depan adalah milik Anda," katanya, dibalik wajahnya yang tersembunyi oleh balaclava hitam. "Ini berkat Anda bahwa kami akan menang."

Khalil al-Haya, pejabat Hamas lainnya, berpendapat bahwa "tidak ada pilihan selain pistol."

"Musuh menghancurkan rumah-rumah dan memberlakukan blokade berharap bahwa orang-orang akan berbalik melawan kita, tetapi orang-orang merapatkan barisan di sekitar perlawanan dan Al-Qassam dan mengirim anak-anak mereka ke kamp kami," tambahnya.

Kamp tersebut berlangsung setiap musim panas, tapi tahun ini brigade Al-Qassam juga telah membuka pintu untuk beberapa markas mereka untuk penduduk lokal lain yang berkepentingan.

Deretan senjata ditampilkan kepada ratusan orang yang berduyun-duyun untuk melihat roket, rudal dan pesawat drone yang dihiasi dengan simbol "Qassam Manufacturing". Puing-puing dari tank dan pesawat Israel yang diduga ditembak jatuh atau direbut dalam perang 2014 juga ditampilkan.

Anggota cabang komunikasi kelompok itu menyambut orang-orang muda dan menjelaskan divisi-divisi yang berbeda dalam Al-Qassad di mana antara lain ada brigade infanteri, penembak jitu dan rudal dan roket.

"Beberapa orang muda memiliki kerabat yang tewas atau dipenjara, orang lain telah melihat rumah mereka yang hancur di depan mata mereka, dan itulah mengapa mereka memutuskan untuk datang ke sini," kata pejuang bertopeng lain, yang mengatakan dia memimpin kelompok pemuda.

Seorang pemuda berusia 16 tahun itu mengatakan kepada AFP ayahnya dibunuh oleh pembomanan Zionis Israel selama perang 2008-09. Empat tahun sebelum itu, kakaknya telah melakukan serangan jibaku.

"Saya bergabung dengan kamp ini karena itu adalah bagaimana kita akan membebaskan negara kami dari pendudukan dan saya dapat membalaskan dendam ayah dan saudara saya," katanya.

"Saya berpartisipasi dalam kamp ini untuk belajar bagaimana untuk melawan musuh," Mohammad al-Bitar, 15, mengatakan kepada AFP, sebelum mengambil granat dari tempatnya. "Saya ingin membunuh musuh dengan ini." (st/AFP)


latestnews

View Full Version