ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Seorang pejabat senior pemerintah Turki telah mengatakan bahwa 95 persen dari masyarakat Turki percaya bahwa Fethullah Gulen dan organisasinya berada di dibalik upaya kudeta gagal 15 Juli, sementara menyerukan Amerika Serikat untuk mengekstradisinya.
"Kami telah menyaksikan proses yang sangat bersejarah sejak hari pertama upaya kudeta. Menurut survei yang dilakukan oleh sebuah organisasi independen, sekitar 95-96 persen dari opini publik Turki percaya bahwa Feto [Organisasi Teroris Fethullahist] berada di balik ini upaya kudeta yang sangat kejam terhadap otoritas sipil," Menteri Energi Berat Albayrak mengatakan kepada sekelompok wartawan asing pada Rabu (27/7/2016). "Dan pada kenyataannya, jalan-jalan sudah menggambarkan ini. Gambar-gambar ini menunjukkan bahwa seluruh penduduk Turki, terlepas dari pandangan politik mereka, menentang upaya ini yang menargetkan keinginan mereka sendiri. "
Albayrak, menantu Presiden Recep Tayyip Erdogan, tenah bersama dengan presiden dan keluarganya selama jam-jam sangat kritis dari upaya kudeta 15 Juli. Dalam pertemuannya dengan pers asing, ia mencerminkan kekecewaan pemerintahnya dengan dukungan yang tidak memuaskan dunia Barat kepada pemerintah Turki pasca upaya kudeta.
"Sebagai negara yang bermaksud untuk melanjutkan aliansinya lebih dari 60 tahun dengan Barat dan hubungan 50 tahun dengan Uni Eropa dalam cara yang kuat, saya harus mengatakan bahwa Turki sekarang pada titik yang berbeda. Hubungan dengan Barat ini kini telah berubah menjadi sebuah proses yang akan diikuti oleh opini publik Turki juga," kata Albayrak.
Orang-orang Turki mengharapkan balasan ramah dan lebih strategis untuk upaya kudeta, ia menyatakan, menambahkan, "Tapi dukungan ini belum diberikan dalam cara yang orang-orang Turki harapkan."
Sang Menteri menjelaskan bahwa Turki berharap Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara sahabat lainnya sebagai tempat lahir demokrasi dan kebebasan "memiliki posisi yang jelas di pihak kita, di samping hak-hak demokrasi rakyat dan di sisi kebebasan rakyat."
"Sampai saat ini tidak ada pernyataan tersebut dalam hal ini," katanya.
Upaya kudeta Turki yang baru saja dilalui adalah paling kejam dibandingkan dengan coup d'Etats dari masa lalu dan semua kekejaman ini, termasuk pemboman gedung parlemen dan penembakan pada warga sipil, ditonton langsung di TV, menteri itu menekankan. (st/hd)