NANGARHAR, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Setidaknya lima tentara AS menderita luka selama operasi di provinsi Nangarhar timur Afghanistan, Khaama Press melaporkan hari Jum'at (29/7/2016) mengutip pernyataan seorang pejabat tinggi AS.
Para tentara AS itu dilaporkan bermitra dengan pasukan khusus Afghanistan selama operasi di Nangarhar.
Komandan tertinggi AS di Afghanistan Jenderal John Nicholson telah mengkonfirmasi bahwa lima tentara AS terluka dalam beberapa hari terakhir.
Tanpa memberikan informasi lebih lanjut mengenai waktu yang tepat dari insiden tersebut, Jenderal Nicholson mengklaim kepada Reuters bahwa "Tak satu pun dari cedera ini yang mengancam jiwa."
Jenderal Nicholson lebih lanjut menambahkan bahwa dua anggota layanan yang terluka telah kembali ke tugas, sementara tiga orang lainnya dievakuasi.
Dia mengatakan, "Kami akan terus tinggal sampai setelah mereka dikalahkan di Afghanistan."
Laporan ini datang saat komando Afghanistan melancarkan operasi besar terhadap loyalis dari Islamic State (IS) di Nangarhar pada hari Jum'at dan membersihkan distrik bergolak Kot dari kehadiran para pejuang IS.
Operasi itu diluncurkan di tengah kekhawatiran pihak berwenang bahwa afiliasi IS tersebut berupaya untuk memperluas kegiatan mereka di negara itu.
Hampir 1000 hingga 1500 anggota IS saat ini aktif dan terlibat dalam pemberontakan di Afghanistan.
Kelompok afiliasi IS atau yang dikenal sebagai "Wilayat Khurasan" menyatakan bertanggung jawab di balik serangan bom mematikan saat demonstrasi warga Syi'ah di Kabul yang menewaskan sedikitnya 80 orang dan lebih dari 200 lainnya luka-luka. (st/kp)