PALESTINA (voa-islam.com) - Ratusan ribu orang telah menandatangani petisi yang mendesak Google untuk mengembalikan Palestina pada layanan peta mereka setelah mesin pencari dunia yang paling sering digunakan itu berada hujani kritik keras menyusul keputusannya untuk menghapus Palestina dari aplikasi Google Maps mereka.
Jika Anda mencoba untuk mencari 'Palestina' di aplikasi Google tersebut, aplikasi itu akan mengarahkan Anda ke Gaza atau Yerusalem bukannya menunjukkan seluruh negara tersebut dengan namanya.
Lebih dari 150.000 penandatangan telah menandatangani petisi di Change.org berjudul "Google: Masukan Palestina pada peta Anda" pada Senin (8/8/2016), mengatakan Google Maps "membuat mereka terlibat dalam pembersihan etnis pemerintah Zionis Israel terjadap Palestina" baik sengaja atau tidak sengaja.
Petisi itu, disusun oleh Zak Martin, mengecam penghilangan nama negara pengamat non-anggota PBB tersebut di peta menyabutnya sebagai "penghinaan pedih" untuk warga Palestina.
Kelompok ini menuntut Google membalikkan langkah mereka dari 25 Juli ketika Google menghapus nama Palestina sepenuhnya dari aplikasi peta mereka dengan menunjuk semua wilayah Palestina sebagai Israel.
Para wartawan berpendapat keputusan kontroversial itu "bertentangan dengan semua norma dan konvensi internasional" menyangkal "hak untuk tanah air" Palestina dan hanya "dirancang untuk memalsukan sejarah dan geografi."
Israel terus bertindak dengan impunitas dan telah secara ilegal menduduki Negara Palestina selama beberapa dekade. Negara Zionis Yahudi ini tidak hanya mencuri tanah Palestina tetapi juga sumber daya dengan pelanggaran berat hak asasi manusia dan merupakan satu-satunya yang terus berlanjut, proyek penjajahan yang sedang berlangsung di dunia. (st/wb)