SIRTE, LIBYA (voa-islam.com) - Pasukan Libya yang berjuang untuk menggulingkan Islamic State (IS) dari Sirte pada hari Rabu (10/8/2016) mengklaim merebut sebuah pusat konvensi di pusat kota, yang sebelumnya digunakan sebagai markas oleh IS, serta universitas kota dan rumah sakit.
"Pasukan kami mengontrol penuh seluruh kompleks Ouagadougou, mereka bahkan maju agak jauh di luar kompleks," klaim Rida Issa, seorang juru bicara di kantor media pasukan pemerintah GNA.
Jika kemajuan itu terkonfirmasi, itu akan menandai kemajuan terbesar yang pasukan tersebut telah buat selama beberapa pekan. Hal itu terjadi 10 hari setelah Amerika Serikat memulai serangan udara atas Sirte, yang para pejuang mengatakan telah mempermudah gerak maju mereka pada pejuang IS yang mengelilingi pusat kota tersebut.
Penangkapan kompleks Ouagadougou juga akan menjadi kemenangan simbolis penting. Bangunan berkubah besar itu terletak di tengara Sirte, kota kelahiran mendiang diktator Muammar Khadafi, dan digunakan untuk pertemuan dan pelajaran agama oleh Islamic State setelah mereka mengambil alih kota tersebut tahun lalu.
Pasukan yang bersekutu dengan pemerintah Libya yang didukung PBB meluncurkan kampanye mereka untuk merebut Sirte pada bulan Mei. Kemajuan mereka melambat saat mendekati pusat Sirte, dan pasukan tersebut, yang dipimpin oleh brigade dari kota Misrata, telah menderita banyak korban akibat ranjau darat dan penembak jitu IS.
Bentrokan telah terjadi secara sporadis, dengan pertempuran berat diselingi dengan ketenangan yang berlangsung selama beberapa hari.
Sejak 1 Agustus, drone dan jet tempur AS telah melakukan total 29 serangan, menargetkan beberapa posisi IS pada hari Senin dan sebuah truk pick-up dengan senapan mesin pada hari Selasa, menurut klaim Komando Afrika AS.
Dalam bentrokan Rabu, pasukan yang didukung pemerintah mengatakan mereka juga maju ke cluster blok yang belum selesai di barat pusat Sirte yang dikenal sebagai "bangunan tulang, yang telah digunakan oleh penembak jitu Islamic State.
Setidaknya tiga petempur dari pasukan yang didukung pemerintah tewas dan 11 luka-luka, Issa mengatakan, menambahkan bahwa ia memperikarakn jumlah tersebut meningkat.
Sebelumnya pada hari itu, pasukan Libya mengatakan mereka telah kehilangan sebuah jet tempur di atas Sirte. Issa mengatakan penyebab kecelakaan dan nasib kru tidak bisa dikonfirmasi, namun Islamic State mengatakan telah menembak jatuh jet tersebut, membunuh sang pilot, menurut pernyataan pada situs yang terkait dengan IS. (st/Reuters)