BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Regu-regu pemukul terkait dengan IS telah menyusup ke Jerman menyamar sebagai pengungsi, kepala dinas intelijen Bavaria memperingatkan. mengutip "bukti tak terbantahkan" serangan yang direncanakan di negara ini menyusul serangan terbaru oleh para imigran.
"Kami harus mengakui bahwa kami punya regu pemukul dan sel-sel tidur di sini di Jerman," Manfred Hauser, wakil presiden departemen Kantor Perlindungan Konstitusi (BfV) Bavaria mengatakan kepada BBC Radio 4.
pihaknya kini melihat ke ratusan kasus potensial anggota IS yang melakukan perjalanan ke Jerman menyamar sebagai pengungsi.
"Kami mendapat laporan substansial bahwa di antara para pengungsi ada regu-regu penyerang," Hauser mengklaim. BfV mendapatkan informasi dari berbagai sumber, tambahnya, termasuk dari wawancara dengan pencari suaka yang tiba di negara itu.
Risiko serangan oleh sel-sel tidur adalah "sangat tinggi" menurut pejabat itu. BfV memiliki "bukti tak terbantahkan bahwa ada sebuah struktur komando ISIS yang membuat serangan di Jerman sangat mungkin."
Kepala Federal BfV Hans-Georg Maassen mengatakan pada Februari bahwa ia telah menerima "lebih dari 100 informasi intelijan" tentang ISIS (namanSebelumnya dari IS) di Jerman yang berpura-pura menjadi pencari suaka.
Pada hari Kamis (11/8/2016), Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maizeire menyajikan proposal peningkatan langkah-langkah anti-jihad di dalam negeri. Sebagai bagian dari rencana pejabat itu mengatakan bahwa "mendeportasi pengungsi kriminal" harus dibuat lebih mudah.
Sebelumnya pada bulan Agustus Presiden Persatuan Polisi Jerman Rainer Wendt telah menyerukan untuk pemeriksaan secara menyeluruh "semua pengungsi" yang tiba di negara itu.
Pada bulan Juli tahun ini Jerman terguncang oleh tiga serangan kekerasan yang dilakukan oleh para imigran, dengan puluhan orang luka-luka sebagai hasilnya. Dalam dua kasus para penyerang berjanji setia kepada Islamic State.
Setelah serangan, Perdana Menteri Bavaria Horst Seehoffer mengatakan kepada wartawan bahwa "terorisme Islam telah tiba di Jerman."
Menggemakan komentarnya Menteri Dalam Negeri negara Joachim Hermann mendesak kontrol ketat untuk pencari suaka dan menyerukan bahkan langkah-langkah yang lebih radikal.
"Sebuah deportasi ke zona perang seharusnya juga tidak menjadi tabu," kata Hermann, mengacu pada pengungsi yang melakukan kejahatan di Jerman.
Bulan lalu Polisi Federal Pidana Jerman (BKA) mengungkapkan bahwa layanan itu memiliki informasi tentang 410 orang yang mengarah pada kemungkinan teroris di kalangan pencari suaka di Jerman.
"Mengingat imigrasi yang sedang berlangsung ke Jerman, kita harus mengasumsikan bahwa mungkin ada anggota aktif dan mantan, pendukung dan simpatisan organisasi teroris atau penjahat perang termotifasi-IS di antara para pengungsi," BKA mengatakan kepada Neue Osnabruecker Zeitung. (st/RT)