ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia kembali meluncurkan gelombang serangan udara di Suriah utara, menewaskan puluhan warga sipil di daerah yang dikuasi koalisi pejuang oposisi, yang tengah berjuang untuk menguasai kota kedua Aleppo, kantor berita AFP melaporkan hari Senin (15/8/2016).
Serangan terbaru tersebut terjadi pada hari Sabtu dan berlanjut pada hari Minggu, menewaskan sedikitnya 45 warga sipil di Aleppo dan barat kota dan 22 lainnya di provinsi tetangga Idlib, kata sebuah kelompok pemantau.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan serangan itu menargetkan daerah-daerah yang sipil di wilayah yang dikuasai Jaisyul Fath, sebuah koalisi dari faksi Islam yang telah melakukan serangan besar untuk merebut Aleppo.
"Intensifikasi serangan di Idlib adalah karena fakta bahwa provinsi ini adalah sumber utama dari pejuang Jaisyul Fath," kepala Observatorium yang berbasis di Inggris, Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP.
Rezim teroris Assad dan Rusia telah melakukan serangan udara Sejak koalisi pejuang oposisi berhasil mengalahkan rezim Assad dan sekutunya di beberapa bagian Aleppo, termasuk membuka kembali blokade yang telah diberlakukan rezim di bagian timur lebih sepekan lalu.
Serangan udara dengan menggunakan bom fospor dan beberapa jenis lain yang dilarang itu telah menewaskan ratusan warga sipil termasuk wanita dan anak-anak.
Seorang koresponden AFP di wilayah yang dikuasai oposisi di Aleppo timur mengatakan serangan itu terutama intens di sekitar distrik selatan Ramoushe, yang direbut oleh pejuang oposisi awal bulan ini dalam kemunduran besar bagi pasukan yang setia kepada Presiden Bashar Al-Assad.
Aleppo, mantan hub ekonomi Suriah dan titik fokus dari perang saudara lima tahun di negara itu, telah dibagi antara wilayah timur yang dikuasai oposisi dan barat yang dikendalikan rezim sejak pertengahan 2012.
Pertempuran intensif
Pertempuran untuk memperebutkan kota itu telah diintensifkan musim panas ini, setelah pasukan rezim menguasai rute pasokan terakhir ke daerah yang dikuasai oposisi pada pertengahan Juli.
Setelah pengepungan hampir tiga pekan, pasukan oposisi mengambil Ramoushe pada 6 Agustus, menghubungkan kembali dengan lingkungan yang dikuasai oposisi.
Didorong oleh kemenangan itu, Jaisyul Fath mengumumkan langkah selanjutnya untuk menangkap semua Aleppo, yang jika berhasil bagaimanapun akan menjadi kemenangan oposisi terbesar dalam konflik Suriah. (st/AFP)
Foto: Korban serangan udara Rusia di Hayan Aleppo Suriah 12-8-2016.