QOM, IRAN (voa-islam.com) - Minoritas Syi'ah Hazara Afghanistan yang melarikan diri ke Iran untuk menghindari penganiayaan, bukannya disambut baik mereka sebagai sesama pemeluk Syi'ah, tetapi Republik Syi'ah Iran justru mengirim mereka ke kematian mereka di Suriah, The Daily Caller melaporkan.
Iran mengirimkan para imigran Syi'ah Afghanistan ke Suriah untuk mendukung Assad pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada Korps Pengawal Revolusi Syi'ah (IRGC) itu sendiri, dan ribuan petempur Syi'ah Hazara telah tewas dalam pertempuran di Suriah untuk Iran, Los Angeles Times melaporkan dan dikutip Orient News hari Jum'at (19/8/2016).
Setelah bergabung dengan militer Iran, petempur Hazara dipisahkan ke divisi Fatemiyoun dan sering dibayar dengan upah minim. Mereka memiliki sedikit pilihan selain untuk memperjuangkan Iran, dan sering dipaksa untuk masuk dalam layanan militer oleh IRGC.
"Orang Iran melihat Hazara sebagai umpan meriam (orang yang dikorbankan)," seorang syekh Hazara yang tinggal di Qom, Iran, mengatakan kepada LA Times. Dia mengidentifikasi dirinya hanya sebagai Hassan karena takut bahwa keamanan Iran akan datang kemudian kepadanya.
Hassan mengatakan rezim Teheran menggunakan Syi'ah Hazara sebagai proxy untuk tentara mereka, mengingat jumlah korban yang tewas di antara tentara Iran akan memicu kemarahan penduduk setempat. Kematian Hazara tampaknya kurang penting, mayat mereka bahkan dipisahkan di pekuburan warga Iran.
Sementara beberapa mungkin secara sukarela untuk bertempur, Human Rights Watch telah melaporkan bahwa Iran sering menolak izin tinggal resmi untuk sekitar 3 juta pengungsi Afghanistan, dalam upaya nyata untuk memastikan aliran pasukan proxy. penduduk ilegal yang ditangkap oleh pasukan Iran diberi pilihan: bertempur di Suriah atau dideportasi, The Daily Caller melaporkan. (st/Orient)