NYON, SWISS (voa-islam.com) - Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA), hari Jum'at (19/8/2016 mengatakan bahwa pihaknya telah mulai menyelidiki klub sepak bola Celtic, yang penggemarnya menentang peringatan untuk tidak membawa bendera Palestina selama pertandingan melawan tim Israel awal pekan ini.
UEFA mengatakan kepada klub Skotlandia itu akan menyelidiki "spanduk terlarang" yang dibawa ke pertandingan. Ini bisa memegang klub jawab jika menemukan bahwa Celtic lalai dan gagal melakukan hal yang cukup untuk menghentikan perilaku tidak pantas fans, termasuk "penggunaan gerak tubuh, kata-kata, benda atau cara lain untuk mengirimkan pesan yang tidak cocok untuk sebush acara olahraga, terutama pesan yang bersifat politik, ideologi, agama, menyinggung atau provokatif".
Badan itu akan mengeluarkan keputusannya tentang pertandingan 17 Agustus lalu pada tanggal 22 September, UEFA mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Selama pertandingan, ribuan fans di pertandingan sepak bola antara Glasgow Celtic dan tim Israel Hapoel Beer Sheva menjadikan seluruh bagian stadion menjadi lautan bendera Palestina sebagai protes terhadap pendudukan Israel.
Sebelum dimulainya kualifikasi Liga Champions Piala, aktivis dari kelompok Aliansi Palestina membagikan bendera dan selebaran tentang Nakba, atau Catastrophe, perang 1948 yang menyebabkan penciptaan Israel dan menyebabkan jutaan warga Palestina pengungsi.
Polisi di luar Celtic Park memperingatkan penggemar untuk tidak membawa bendera ke dalam stadion, tapi panggilan diabaikan, dengan beberapa fans mengatakan mereka siap untuk secara pribadi membayar denda untuk menunjukkan penentangan mereka terhadap partisipasi Israel dalam kompetisi tersebut.
"Warga Skotlandia mengasihi underdog dan pendukung Celtic umumnya, memberikan sejumlah besar dukungan untuk Palestina dan aturan UEFA ada untuk mempertahankan status quo," Abdul Hussain penduduk Glasgow dan fans Celtic seumur hidup mengatakan kepada Middle East Eye, Rabu.
"Fans Celtic akan mendukung perjuangan Palestina, terlepas dari aturan di tempat, dan pertandingan Hapoel bukanlah pertama untuk dukungan Celtic untuk Palestina, dan tentu saja bukan yang terakhir."
Hussain juga mengatakan bahwa dukungan klub untuk Palestina berakar pada basis penggemar Irlandia yang besar dan pengalaman terhadap kolonialisme Inggris di Irlandia Utara.
Pertandingan Rabu bukanlah yang pertama di mana Celtic telah mengalami kontroversi atas bendera Palestina.
Pada tahun 2014, UEFA mendenda klub ini lebih dari $ 18.000 karena melambaikan bendera Palestina selama pertandingan melawan Islandia KR Reykjavik. UEFA mengatakan pada saat itu denda tersebut diberlakukan karena bendera melanggar aturan mereka yang melarang ekspresi politik.
Celtic memenangi pertandingan hari Senin dengan skor 5-2 dan berpeluang maju ke babak berikutnya. (st/MEE)