View Full Version
Jum'at, 26 Aug 2016

Aparat Turki Bebaskan 2 Mahasiwi Indonesia karena Tidak Terkait Jaringan Fetullah Gulen

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Aparat Turki pada Kamis (25/8/2016) membebaskan dua mahasiswi Indonesia yang telah ditahan selama dua pekan lantaran dituduh terkait dengan cendekiawan berbasis di AS, Fethullah Gulen, sosok yang disebut pemerintah Turki mendalangi kudeta gagal pada Juli lalu.

Kedua mahasiswi, Dwi Puspita Ari Wijayanti dan Yumelda Ulan Afrilian telah diserahkan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada pejabat konsuler Kedutaan Besar RI yang datang ke kota Bursa.

"Mereka dalam keadaan sehat meski tampak kelelahan. Keduanya sudah sempat berbicara langsung dengan orang tua masing-masing melalui telepon,” kata Duta Besar RI di Ankara, Wardana sebagaimana dilansir BBC.

Menurut Wardana, kedua mahasiswi itu ditangkap pada 11 Agustus lalu di sebuah rumah yang dikelola oleh yayasan asal Turki bernama Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association atau PASIAD.

Yayasan tersebut oleh pihak berwenang dituduh sebagai salah satu organisasi bentukan pengikut Fethullah Gulen.

“Awalnya kedua mahasiswi bukan target aparat keamanan, namun karena berada dalam satu rumah dengan beberapa orang yang menjadi target keduanya ikut ditangkap,” kata Wardana.

Dalam proses penahanan, baru diketahui kedua mahasiswi itu tidak terkait dengan Fethullah Gulen. Hanya saja, mereka menerima beasiswa dari Yayasan PASIAD.

KBRI Ankara mengimbau mahasiswa dan pelajar Indonesia untuk menghindari kontak dengan figur-figur yang terafiliasi dengan Fethulah Gullen dan segera keluar dari fasilitas-fasilitas yang dikelola oleh kelompok-kelompok yang terkait dengan cendekiawan tersebut.

Wardana mengatakan sebanyak 35 pelajar dan mahasiswa penerima beasiswa dari Yayasan PASIAD ditampung di kediaman Duta Besar RI Ankara. Selain alasan keamanan, para WNI ditampung karena mereka sudah tidak lagi menerima uang beasiswa dari Yayasan PASIAD.

Di Indonesia, Kedutaan Besar Turki di Jakarta mengumumkan bahwa PASIAD terkait dengan Fethullah Gulen dan meminta sembilan sekolah yang tersebar di Indonesia ditutup karena bekerja sama dengan PASIAD. (st/bbc)


latestnews

View Full Version