View Full Version
Senin, 26 Sep 2016

Penulis Kristen Yordania Pro-Assad Ditembak Mati Saat Akan Jalani Sidang Penghinaan Terhadap Islam

AMMAN, YORDANIA (voa-islam.com) - Seorang pria bersenjata menembak mati seorang penulis Kristen Yordania pro-Assad dan Syi'ah Iran, Nahed Hattar, pada hari Ahad (25/9/2016) di luar gedung pengadilan di mana ia akan diadili atas tuduhan penghinaan agama setelah menyebarkan karikatur menghina Islam di media sosial, kata kantor berita negara Petra.

Media Yordania menerbitkan berita laporan khusus, mengatakan bahwa penembak tak dikenal memberondong Hattar dekat Gedung Kehakiman di al-Abdali di pusat Amman.

Hattar ditembak saat ia menuju ke Gedung Kehakiman untuk menghadiri sidang. Pada pukul 9:15 pagi pada hari Ahad pagi oleh seorang pria bersenjata dengan pistol perak yang menembakkan 7 peluru pada Hattar, Orient News mengutip sumber-sumber khusus.

Dikatakan pria bersenjata itu, berusia 50 tahun, ditangkap di tempat kejadian.

"Penyerang itu ditangkap dan penyelidikan sedang berlangsung," Petra mengutip sumber keamanan mengatakan.

Hattar mati seketika setelah ia tiba di rumah sakit, menurut koresponden Orient News.

Hattar, seorang Kristen dan seorang aktivis anti-Islam yang merupakan pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad, ditangkap bulan lalu setelah ia menyebarkan karikatur yang menggambarkan seorang pria berjanggut di surga merokok di tempat tidur dengan perempuan dan meminta Tuhan untuk membawakan dia anggur dan kacang mete.

Warga Muslim Yordania menganggap langkah Hattar ini ofensif dan bertentangan dengan agama mereka. Pihak berwenang mengatakan ia melanggar hukum dengan berbagi karikatur tersebut.

Penulis Yordania itu terkenal sebagai pro-Assad dan dikenal karena dukungannya terhadap proyek ekspansionis revolusioner internasional Syi'ah Iran. Ia juga dimanfaatkan untuk mempromosikan ide "konspirasi universal" pada rezim teroris Assad.

Hattar adalah salah satu tokoh yang sangat galak dalam membela kepemimpinan rezim teroris Suriah di bawah Bashar Al-Assad. (st/Orient)


latestnews

View Full Version