View Full Version
Selasa, 27 Sep 2016

Erdogan: Pertempuran untuk Mengusir Islamic State (IS) dari Mosul Akan Dimulai 19 Oktober

IRBIL KURDISTAN IRAK (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan pada hari Ahad (25/9/2016) bahwa pertempuran untuk mengusir Islamic State (IS) dari kubu mereka di Mosul akan dimulai pada tanggal 19 Oktober.

"Dikatakan bahwa pertempuran untuk Mosul melawan Daesh akan dimulai pada 19 Oktober dan bahwa kita semua harus siap untuk peristiwa ini," kata Erdogan, menyebut akronim Arab untuk IS, dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat Turki yang berbasis di Amerika Serikat.

Sementara itu Halgurd Hikmat, petugas media untuk pelayanan Peshmerga, mengatakan kepada Rudaw Inggris bahwa ia tidak bisa mengkonfirmasi secara publik tanggal untuk peluncuran serangan ke Mosul untuk alasan keamanan.

Dia mengatakan bahwa waktu untuk memulai operasi militer telah dibahas dalam pertemuan antara Presiden Masoud Barzani dengan pejabat Syi'ah Irak dan Amerika tetapi tidak akan diumumkan, bahkan jika tanggal pasti telah disepakati.

Presiden Turki, di Amerika Serikat untuk menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB di New York, dilaporkan memuji kesepakatan antara Baghdad dan Irbil tentang operasi pembebasan Mosul, menggambarkannya sebagai penting untuk mencapai tujuan mengalahkan IS di Provinsi Ninawa dan akhirnya mencabut mereka dari Irak.

"Perjanjian yang ditandatangani antara Peshmerga dan Arab untuk serangan sangat penting," kata Erdogan dalam pertemuan tersebut.

Irbil, Baghdad, dan Washington mencapai kesepakatan tentang kerjasama antara Peshmerga dan tentara Syi'ah Irak dalam pertempuran untuk Mosul selama pertemuan tiga pihak yang diselenggarakan oleh Presiden Kurdi, Senin (26/9/2016).

Militer Syi'ah Irak telah memulai serangan militer terhadap posisi IS yang tersisa di daerah sekitar Mosul dan Kirkuk untuk melemahkan mereka dan memfasilitasi ofensif Mosul.

Pekan lalu kota Shargat, yang dianggap sebagai kota kunci di mana tentara Irak bisa menuju ke Mosul, direbut dari IS.

Meskipun Baghdad telah berulang kali menuntut Turki meninggalkan Irak utara, di mana tentara mereka sedang melatih pasukan Sunni dan Peshmerga, Erdogan menyatakan, "penduduk Mosul termasuk orang-orang Arab dan kelompok lain mendukung kami."

Angkatan bersenjata Turki berada di Bashiqa, Irak utara, memberikan pelatihan untuk pasukan Peshmerga dan Sunni Irak.

Desember lalu, Turki meningkatkan jumlah pasukannya di kamp tersebut sehingga memicu konfrontasi diplomatik dengan Baghdad yang menegaskan bahwa pasukan Turki berada di negara itu tanpa izin atau pengetahuan Baghdad. Turki menyatakan bahwa pasukan itu diperlukan untuk melindungi misi pelatihan mereka di kamp tersebut.

Namun, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengklaim bahwa kehadiran pasukan Turki di Irak "menghalangi upaya kami untuk membebaskan Mosul" dari IS dan menyerukan masyarakat internasional untuk menuntut Turki menarik pasukannya dalam pidatonya kepada para pemimpin dunia di Majelis Umum PBB pada hari Kamis.

Islamic State menguasai Mosul, kota terbesar kedua di Irak, pada Juni 2014 ketika mereka menyapu sepertiga dari Irak, dan pasukan tentara Irak di kota kocar-kacir dalam menghadapi serangan gencar tersebut. (st/rudaw)


latestnews

View Full Version