View Full Version
Rabu, 28 Sep 2016

Angela Merkel Sebut Uni Eropa Tidak Boleh Menutup Pintu untuk Pengungsi Muslim

BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Kanselir Jerman Angela Merkel hari Selasa (27/9/2016) menekankan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa harus menyediakan tempat penampungan bagi pengungsi yang melarikan diri teror dan perang sipil, terlepas dari agama atau iman mereka.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Berlin, Merkel menegaskan tanggung jawab kemanusiaan Eropa dan nilai-nilai bersama yang melindungi kebebasan beragama.

"Di Eropa, kita memiliki kewajiban kemanusiaan tertentu terhadap pengungsi yang melarikan diri dari perang saudara di Suriah dan mereka yang melarikan diri dari IS di Irak," kata Merkel, dalam menanggapi pertanyaan seorang wartawan Malaysia.

"Kami tidak membedakan di sini antara orang-orang dari agama Kristen dan kaum Muslim, dan kami tidak mengatakan bahwa satu kelompok akan dilindungi oleh kami dan yang lain tidak. Saya berpikir bahwa ini harus tercermin dalam kebijakan masing-masing dan setiap  negara anggota Uni Eropa. ini adalah pendapat saya, selalu menjadi pendapat saya, dan terus menjadi pendapat saya, "tegasnya.

Pemerintah sayap kanan populis di Slovakia, Polandia dan Hungaria telah menyatakan keberatan untuk relokasi pengungsi Muslim dari Italia, Yunani atau Turki, dan mengusulkan sebagai gantinya mengambil dalam jumlah terbatas pengungsi Kristen.

Meskipun kesepakatan yang dicapai oleh Dewan Uni Eropa tahun lalu untuk memindahkan 160.000 pengungsi dari Italia dan Yunani, negara-negara anggota Uni Eropa sejauh ini hanya merelokasi 5.000 orang. (st/aa)


latestnews

View Full Version