View Full Version
Rabu, 28 Sep 2016

Zionis Israel Larang Wanita Penderita Kanker Tinggalkan Gaza untuk Lakukan Pengobatan

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Rezim Zionis Israel telah melarang seorang wanita Palestina, yang menderita kanker payudara, meninggalkan Jalur Gaza yang diblokase untuk menerima perawatan.

Nadia al-Bakri, 52, telah menderita kanker sejak 2009, Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR), sebuah organisasi hak asasi manusia Palestina merdeka, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada hari Senin (26/9/2016).

Dia telah menjalani kemoterapi, operasi, dan pengobatan radiasi di Sheba Medical Center di wilayah-wilayah pendudukan dan telah disarankan untuk melakukan pemeriksaan berkala di rumah sakit.

Namun, pasukan Zionis Israel terus mencegah Bakir keluar dari Gaza meskipun fakta bahwa ia telah memiliki beberapa janji medis yang telah diatur.

Menurut sumber, terakhir kali Bakri diizinkan untuk pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan pada tanggal 27 Desember 2015. Janji pemeriksaan terbarunya adalah pada tanggal 20 September.

Harian Haaretz Israel melaporkan pada bulan Juli bahwa seorang pejabat dari badan mata-mata dalam negeri Israel, Shin Bet, mengatakan kepada Bakri bahwa dia tidak memenuhi kriteria untuk "kasus kemanusiaan mendesak dan mengancam jiwa."

Bakri adalah direktur Pusat Urusan Perempuan di Gaza dan anggota dewan PCHR tersebut.

"Kebijakan Israel terus mencegah pasien dari bepergian untuk menerima perawatan medis adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum kemanusiaan internasional, terutama karena kebijakan ini terletak antara penutupan ilegal yang terus diberlakukan di Jalur Gaza," demikian pernyataan PCHR terbaca.

"Kasus Bakri mirip dengan kasus semua pasien Palestina di Jalur Gaza, yang menerima perawatan medis lanjutan di rumah sakit" dari Tepi Barat dan wilayah Palestina yang diduduki, pernyataan tersebut menambahkan.

Jalur Gaza telah berada di bawah pengepungan Zionis Israel sejak Juni 2007. Blokade tersebut telah menyebabkan penurunan standar hidup serta tingkat pengangguran dan kemiskinan tak henti-hentinya yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Zionis Israel juga telah mengobarkan tiga perang di Gaza sejak 2008, termasuk ofensif 2014, yang menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina dan lebih dari 11.100 lainnya terluka.

Serangan Israel di Gaza tahun 2014 yang berlangsung selama 50 hari merusak atau menghancurkan sekitar 20 rumah sakit dan 60 fasilitas perawatan kesehatan primer.

Akibat kerusakan dan kekurangan fasilitas medis yang dibutuhkan banyak dari sekitar 1,8 juta warga Palestina di Gaza dipaksa untuk baik tidak menjalani perawatan atau menemukan cara untuk melakukan pengobatan di luar kantong pantai yang terkepung itu meski kerap menghadapi pelarangan dan persyaratan berbelit serta mengada-ada rezim Zionis Yahudi. (st/ptv)

Foto: Ilustrasi


latestnews

View Full Version