PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Sebuah laporan baru yang dikeluarkan oleh Pusat untuk Analisis Teror yang berbasis di Paris telah mengungkapkan bahwa hampir 7.000 pejuang asing dari negara-negara Eropa telah bergabung dengan kelompok-kelompok jihad di Suriah dan Irak sejak 2013.
Menurut laporan itu, sekitar 2.200 warga atau penduduk Prancis terlibat dalam jaringan jihad Suriah-Irak, termasuk 700 orang yang berada di Suriah atau Irak.
Hampir 70 persen dari 7.000 jihadis Eropa itu berasal dari Prancis, Inggris, atau Jerman. Prancis mencakup 31 persen dari total jumlah dengan hampir 2.200 jihadis, Inggris mencakup 12 persen dari total dengan 1.700 jihadis dan Jerman dengan 12 persen dari total dengan hampir 900 jihadis. Tiga negara teratas tersebut diikuti oleh Belgia, Swedia, dan Austria sebagai negara dengan jumlah tertinggi warga negara atau penduduknya pergi untuk bergabung dengan jaringan jihad di Suriah dan Irak.
Sementara itu, laporan itu mengatakan bahwa sekitar 1.500 dari mereka yang pergi ke Suriah dan Irak telah kembali ke negara-negara Uni Eropa.
Sebagian besar jihadis asing bergabung Islamic State atau Jabhat Al-Nusrah di Suriah atau Irak.
Selain ske kelompok jihad, beberapa pejuang asing Eropa juga bergabung dengan Unit Rakyat Perlindungan (YPG), yang merupakan cabang dari organisasi teror PKK Suriah.
PKK dianggap sebagai organisasi teror oleh Turki, AS dan juga Uni Eropa. (st/ds)