NAYPYIDAW, MYANMAR (voa-islam.com) - Presiden Myanmar mengatakan hari Jum'at (14/10/2016) bahwa pemimpin kelompok jihad baru yang berada di balik serangan mematikan di bagian utara negara bagian Rakhine Myanmar dilatih Taliban Pakistan.
Sekelompok jihadis belum dikenal disebut Aqa Mul Mujahidin menyerang pos-pos perbatasan Myanmar pada hari Ahad yang menewaskan sembilan polisi, kata presiden dalam sebuah pernyataan, menghubungkan ke para pejuang Rohingya tersebut dengan sebuah kelompok yang disebut RSO yang para telah lama anggap sudah tidak berfungsi.
Pemimpin Aqa Mul Mujahidin menghabiskan pelatihan selama enam bulan dengan Taliban di Pakistan dan menerima dana dari organisasi yang tidak ditentukan di Timur Tengah, pernyataan tersebut menambahkan.
"Pemimpin kelompok tersebut adalah Hafiz Tohar, 45, dari desa Kyauk Pyin Seik, di kota Maungdaw," kata pernyataan itu, menurut terjemahan bahasa Inggris dari nama dari Burma.
"Ia belajar dengan Taliban selama enam bulan di Pakistan."
Pasukan telah disebar ke wilayah bergolak Rakhine utara sejak penyerbuaan hari Ahad, mengunci daerah di mana sebagian besar penduduknya berasal dari etnis minoritas Muslim Myanmar yang teraniaya, Rohingya.
Setidaknya 26 warga sipil telah tewas dalam pertempuran berikutnya - dengan kelompok hak asasi mengatakan tentara telah menembak mati orang-orang Rohingya tidak bersenjata di jalan-jalan. Namun militer Myanmar tidak mau mengakui hal itu, beralasan pasukannya telah membela diri terhadap penyerang.
Seorang juru bicara mengaku mewakili RSO telah membantah keras kaitan mereka dengan serangan perbatasan dalam pernyataan yang dikirim ke AFP. (st/AFP)