View Full Version
Senin, 17 Oct 2016

Tentara Budha Myanmar Lanjutkan Pembantaian Terhadap Muslim Rohingya di Rakhine

RAKHINE, MYANMAR (voa-islam.com) - Para pendukung hak asasi manusia telah mendapatkan laporan dari anggota minoritas Muslim Rohingya  bahwa tentara Budha Myanmar bergerak ke desa mereka dan memperlakukan semua laki-laki dan anak laki-laki sebagai tersangka jihadis, kantor berita Arakan News melaporkan hari Ahad (16/10/2016)

Pasukan keamanan Myanmar menewaskan 26 orang lebih pada Kamis saja di hari keempat bentrokan antara pemerintah dan Muslim Rohingya di barat negara bagian Rakhine di negara itu, yang mendorong jumlah orang Rohingya tak bersalah yang dibunuh dalam konflik baru-baru ini di Arakan menjadi sekitar 90 individu.

Pemerintah Myanmar meningkatkan keamanan di wilayah tersebut setelah sekelompok yang berjumlah 300 orang diduga menewaskan sembilan polisi dalam serangan terkoordinasi selama akhir pekan di sepanjang perbatasan dengan Bangladesh. Pihak berwenang menuduh warga Rohingya melakukan serangan tersebut.

"Ini adalah situasi yang sangat serius berlangsung di sana. Pemerintah Myanmar telah memulai apa yang tampaknya menjadi tindakan keras yang sangat brutal, kita mendokumentasikan tuduhan pembunuhan di luar hukum.

"Pada dasarnya Tentara Myanmar bergerak ke desa-desa, mencurigai semua laki-laki dan anak laki-laki terlibat dengan grup agak kecil dari orang-orang bersenjata ini dan melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia," kata Matthew Smith dari Fortify Rights, sebuah organisasi non-profit hak asasi manusia.

Muslim Rohingya dibuat tanpa kewarganegaraan dengan berlakunya Undang-undang Kewarganegaraan Burma tahun 1982. Sejak itu mereka telah diperlakukan sebagai imigran ilegal dari negara tetangga Bangladesh. Mereka hanya berhak menjadi warga Myanmar jika mereka dapat membuktikan bahwa nenek moyang mereka sejak dari 1832, ketika negara berada di bawah kekuasaan Inggris.

Pada tahun 2012 kekerasan komunal antara teroris Budha Rakhine dan Muslim Rohingya mengakibatkan kematian sekitar 100 orang kebanyakan warga Muslim dan memaksa puluhan ribu orang Rohingya melarikan diri ke kamp-kamp penampungan sementara.

Menurut badan pengungsi PBB, lebih dari 120.000 Rohingya telah berusaha melarikan diri ke luar negeri pada kapal dalam tiga tahun terakhir. (st/arm)


latestnews

View Full Version