KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Kelompok pejuang Taliban pada hari Rabu (19/10/2016) menolak laporan-laporan tentang pertemuan rahasia dengan pemerintah Afghanistan dalam upaya untuk melanjutkan perundingan perdamaian yang telah lama macet, menekankan bahwa kebijakan garis keras mereka tetap tidak berubah.
Para pejabat Afghanistan pada hari Selasa mengaku-ngaku mereka mengadakan dua pertemuan sejak September di Doha, di mana Taliban mempertahankan sebuah kantor politik, setelah berita tak berdasar ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar The Guardian Inggris.
Namun juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah pernyataan menolak laporan adanya pembicaraan atau pertemuan tersebut.
Mohammad Masoom Stanekzai, kepala intelijen Afghanistan, dan Penasihat Keamanan Nasional Mohammad Hanif Atmar dikatakan menghadiri salah satu pertemuan Qatar, televisi setempat Tolo mengklaim mengutip sumber istana presiden.
"Para wakil dari Emirat Islam belum bertemu dengan Stanekzai atau pejabat lainnya. Sikap kami tentang negosiasi tidak berubah. Kebijakan kami sangat jelas atas hal itu," kata Mujahid.
Taliban telah lama menekankan penarikan seluruh pasukan asing dari Afghanistan sebagai prasyarat bagi pembicaraan damai dengan pemerintah, sebuah syarat yang tak akan mungkin dipatuhi oleh pemerintah di Kabul. (st/AFP)