AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Islamic State (IS) sedang berusaha untuk membangun drone bersenjata mereka sendiri, laporan oleh organisasi pemantau mengungkapkan untuk pertama kalinya hari Kamis (20/10/2016).
Bukti foto yang dirilis oleh kelompok Penelitian Persenjataan Konflik (CAR) menunjukkan bagian dalam bengkel drone Islamic State di Ramadi, Irak, di mana IS berusaha untuk membangun, dan mungkin mempersenjatai, drone mereka sendiri.
Para peneliti CAR masuk ke bengkel di Ramadi menyusul mundurnya IS dari kota itu pada bulan Februari, menemukan upaya IS untuk memproduksi drone jauh lebih besar dari apa yang mungkin mereka telah gunakan untuk pengawasan sebelumnya.
Foto yang diambil oleh para peneliti menunjukkan sayap, badan pesawat dan berbagai komponen listrik yang digunakan dalam sistem penerbangan yang, pada saat penyelesaiannya, akan menyaksikan sebuah pesawat tanpa awak dengan lebar sayap lebih dari 3 meter.
Dalam bengkel yang sama, mereka juga menemukan sistem rudal dan hulu ledak permukaan-ke-udara yang telah dibongkar, menunjukkan IS mungkin sedangn bekerja untuk membangun drone pembawa bom sendiri.
"Penemuan konstruksi drone dan upaya untuk menggunakan kembali komponen rudal secara masuk akal menunjukkan upaya oleh pasukan IS untuk mengembangkan beberapa bentuk pesawat tak berawak bersenjata," laporan CAR berbunyi.
Meskipun IS dilaporkan telah menggunakan drone yang tersedia secara komersial untuk pengawasan selama beberapa tahun, bukti foto baru tersebut menunjukkan niat mereka untuk membangun drone bersenjata sendiri dari apa pun yang tersedia.
"Penggunaan drone oleh pasukan teroris dan pemberontak adalah isu yang berkembang dari keprihatinan internasional," direktur eksekutif CAR, James Bevan, mengatakan, menambahkan bahwa "kapasitas untuk mempersenjatai kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh ini akan menjadi tambahan yang signifikan untuk arsenal senjata improvisasi Islamic State yang sedang tumbuh. "
Informasi baru tentang kemampuan Islamic State membangun drone ini datang sepekan setelah IS menewaskan dua pejuang Peshmerga dan melukai dua pasukan khusus Prancis di Irbil, Irak utara, dalam serangan pesawat tak berawak. Hal ini diyakini menjadi yang pertama kalinya sebuah drone tak berawak IS telah berubah menjadi mematikan.
Jenis drone yang digunakan dalam serangan 2 Oktober masih belum jelas. Tapi seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada ABC News bahwa itu konon sangat tampak seperti pesawat tak berawak buatan sendiri yang belum sempurna, sebagaimana yang dijelaskan dalam laporan CAR. (st/MEE)
Foto: Ilustrasi