BALOCHISTAN, PAKISTAN (voa-islam.com) - Orang-orang bersenjata menyerbu sebuah akademi pelatihan polisi di barat daya Pakistan, menewaskan sedikitnya 48 kadet, melukai lebih dari 100 lainnya, dan menyandera sejumlah penghuni yang tidak diketahui jumlahnya.
Menurut para pejabat, serangan itu terjadi pada hari Senin (24/10/2016) di akademi, yang merupakan rumah bagi lebih dari 200 calon polisi, yang terletak di kota negara dari Quetta di provinsi Balochistan.
"Sekitar lima teroris memasuki pusat pelatihan polisi dan mereka telah mengambil para rekrutmen polisi di bawah todongan senjata," kata seorang pejabat keamanan senior berbicara pada kondisi anonimitas.
Media setempat melaporkan sedikitnya tiga ledakan dan tembakan dari dalam fasilitas.
Kepala Menteri Provinsi Sanaullah Zehri mengatakan bahwa ia telah menerima laporan intelijen beberapa hari sebelumnya mengenai keberadaan militan di kota itu.
"Saya sendiri memantau situasi. Pasukan kami telah memasuki pusat dan segera teroris tersebut akan dihilangkan," sesumbarnya.
Seorang saksi mengatakan kepada wartawan bahwa orang bersenjata bersenjatakan senapan Kalashnikov, "Saya melihat 2-4 pria bersenjata, yang bertopeng, memasuki pusat pelatihan polisi ... Mereka mulai menembak membabi buta di dalam asrama," tambahnya.
Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Pakistan telah memerangi Al-Qaidah dan pejuang pro-Taliban selama bertahun-tahun, terutama setelah invasi pimpinan AS di Afghanistan pada tahun 2001.
Pada bulan Juni 2014, tentara Pakistan mengintensifkan upaya anti-mujahidin yang dengan mengerahkan sekitar 30.000 tentara di dekat perbatasan dengan Afghanistan untuk melenyapkan basis-basis mujahidin di daerah suku dan mengakhiri militansi berdarah. (st/ptv)
pakistan, al-qaidah, mujahidin, quetta, taliba, afghanistan,