SANA'A, YAMAN (voa-islam.com) - Perang 20-bulan di Yaman telah menewaskan lebih dari 7.000 orang dan melukai hampir 37.000, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Senin (7/11/2016), setelah laporan PBB sebelumnya telah memperingatkan bahwa jumlah korban tewas jauh lebih tinggi, menempatkan perkiraan 10.000.
"Lebih dari 7.070 orang telah tewas dan lebih dari 36.818 terluka" per tanggal 25 Oktober, kata WHO dalam sebuah pernyataan.
21 juta orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang mendesak, kata badan kesehatan.
Berbicara kepada wartawan di bandara ibukota Sana'a yang dikuasai pemberontak Syi'ah pada hari Senin, utusan PBB Ismail Ould Cheikh Ahmed mengatakan bahwa situasi tidak dapat berlanjut.
"Orang-orang sekarat ... infrastruktur berantakan ...dan perekonomian di ambang jurang," katanya.
Yaman telah diguncang oleh pertempuran antara pemberontak Syi'ah yang didukung Iran dan pasukan pemerintah yang didukung oleh koalisi yang dipimpin Saudi sejak Maret 2015, beberapa bulan setelah pemberontak kaki tangan Iran merebut Sana'a dan bergerak maju di seluruh negeri.
Utusan PBB mendesak koalisi yang mengendalikan wilayah udara Yaman untuk memungkinkan penerbangan komersial ke dan dari Bandara Internasional Sana'a, mengklaim untuk mengevakuasi yang terluka.
Bagaimanapun koalisi mengatakan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi akan menggunakan bandara tersebut, sepenuhnya di bawah kendali mereka, untuk mengangkut senjata. (st/TNA)