ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Perdana Menteri Turki Binali Yildirim pada hari Rabu (9/10/2016) meminta presiden AS terpilih Donald Trump untuk segera mengekstradisi Fetullah saat mengucapkan selamat atas kemenangan nya dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Gulen adalah cendekiawan yang berbasis di AS yang pemerintah di Ankara katakan mendalangi kudeta yang gagal pada 15 Juli lalu.
"Trump terpilih sebagai presiden ke-45. Saya mengucapkan selamat. Saya menyerukan dia untuk mengekstradisi Gulen," kata Yildirim.
"Sebuah kesempatan telah diciptakan bagi presiden baru untuk membawa hubungan persahabatan tradisional kita lebih jauh ke depan dengan mempertimbangkan kepekaan Turki dalam memerangi teror dan dengan mengutamakan perdamaian dan stabilitas regional."
Senlumnya sebagian besar media pro-pemerintah Turki selama berbulan-bulan telah menjagokan Trump, yang mereka lihat sebagai pilihan yang lebih baik sejauh menyelaraskan kebijakan Amerika dan Turki di Timur Tengah yang bersangkutan.
Kebijakan AS dan Turki di Timur Tengah, dan ke arah Suriah pada khususnya, telah menjadi semakin berbeda selama delapan tahun Barack Obama di kantor.
Kementerian luar negeri Turki merilis pernyataan, menurut media lokal, yang berbunyi: ". Hasil pemilu AS mencerminkan preferensi orang Amerika dan Turki menghormati pilihan mereka"
Perasaan umum di kalangan pemerintah Turki dan media pro-pemerintah bahwa selama tahun Obama AS sering meninggalkan Ankara dan kadang-kadang bahkan bertindak melawan kepentingan-kepentingannya.
Ketakutan tersebut adalah bahwa kemenangan Hillary Clinton akan berarti AS akan melanjutkan posisi yang ada dan tidak akan ada akhir yang terlihat pada hubungan tegang antara Ankara dengan Washington. (st/MEE)