AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Donald Trump akan menepati sumpahnya untuk mendeportasi jutaan imigran tidak berdokumen dari Amerika Serikat, presiden terpilih mengatakan dalam sebuah wawancara yang akan disiarkan pada hari Ahad (13/11/2016) menambahkan bahwa sebanyak tiga juta bisa dideportasi setelah ia memangku jabatan.
"Apa yang kita akan lakukan adalah menemukan orang-orang yang kriminal dan memiliki catatan kriminal, anggota geng, pengedar narkoba, di mana banyak orang-orang ini, mungkin dua juta, itu bisa lebih tiga juta - kita membuat mereka keluar dari negara kami atau kita akan memenjarakan," kata Trump dalam sebuah kutipan yang dirilis menjelang Program 60 Minutes yang disiarkan oleh CBS.
Miliarder real estate itu membuat keamanan di perbatasan AS-Meksiko sebagai bagian penting pusat kampanye presiden nya, yang mengakibatkan kemenangan mengejutkan pada pemilu Selasa lalu melawan rival dari Demokrat Hillary Clinton.
Trump menambahkan bahwa penghalang yang akan didirikan di perbatasan AS dengan Meksiko mungkin tidak seluruhnya terdiri dari batu bata dan campuran semen, tapi pagar yang dapat digunakan di beberapa daerah.
"Mungkin ada beberapa pagar," katanya dalam wawancara pertama primetime sejak terpilih sebagai presiden pekan lalu.
"Tapi [untuk] daerah-daerah tertentu, dinding lebih tepat. Saya sangat pandai dalam hal ini, itu disebut konstruksi," katanya kepada CBS.
Komentar Trump langsung bersebrangan dengan Ketua DPR Paul Ryan, yang mengatakan dalam "State of the Union" CNN pada hari Ahad bahwa deportasi massal bukanlah fokus Republik sekarang.
Ryan mengatakan "Saya pikir kita harus menempatkan pikiran orang merasa nyaman" pada deportasi massal karena prioritas utama adalah benar-benar keamanan perbatasan.
Trump berkampanye dengan sumpah untuk menghentikan warga Meksiko memasuki AS serta mendeportasi sekitar 11 juta dari mereka yang masuk secara ilegal di negara itu, dengan pengecualian.
Menyusul pemilihannya pada hari Selasa, ribuan orang Amerika turun ke jalan sebagai protes menentang presiden terpilih yang menjalankan kampanye kontroversial yang ditandai dengan komentar rasis, seksis, xenophobia dan memecah belah.
Trump mengatakan ia akan melarang Muslim memasuki negara itu, membangun dinding di seberang perbatasan Meksiko untuk menghentikan imigran memasuki AS, dan untuk meningkatkan perang melawan Islamic State (IS). (st/TNA)