ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Setengah dari pasokan senjata AS yang dikirimkan ke pejuang Kurdi untuk membantu mereka dalam pertempuran melawan Islamic State (IS) berakhir di tangan IS, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Selasa (22/11/2016)
Turki adalah bagian dari koalisi pimpinan AS yang menargetkan IS di Suriah. Namun, keretakan terjadi dalam koalisi setelah AS lebih memilih milisi Kurdi Suriah yang bersekutu dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki dalam ofensif melawan IS.
"Pertanyaan-pertanyaan tentang memerangi terorisme harus diarahkan pada Barat di atas semua. Sekarang, kami adalah orang-orang yang memerangi IS. Amerika Serikat kadang-kadang memberikan dukungan udara, tetapi, sayangnya, kita melihat IS dipersenjatai dengan senjata yang diproduksi di Barat.
Tentu saja, mereka [AS] tidak mengatakan mereka mendukung IS, tapi kami melihat bahwa setengah dari senjata mereka yang dijatuhkan dari udara berakhir setengah di Kurdi dan setengah di IS," kata Erdogan dalam sebuah wawancara dengan penyiaran Israel channel 2.
Pada akhir September, muncul laporan bahwa Amerika Serikat memasok milisi pimpinan Kurdi, yaitu Tentara Demokratik Suriah (SDF), dengan senjata ringan dan senjata lainnya. SDF saat ini tengah berusaha untuk maju di ibukota de facto IS, Raqqa. (st/Sputnik)