View Full Version
Sabtu, 26 Nov 2016

Jaksa Prancis: Serangan di Kediaman Pensiunan Misionaris di Montpellier Tidak Terkait 'Teroris Islam

PARIS, PRANCIS (voa-islam.com) - Para penyidik yang menyelidiki pembunuhan seorang pekerja di sebuah rumah pensiun misionaris di selatan Prancis percaya itu adalah kejahatan lokal dan tidak memperlakukannya sebagai serangan teror, jaksa mengatakan pada Jum'at (25/11/2016) setelah polisi menangkap tersangka.

Pembunuhan itu membuat kegugupan di Prancis Kamis malam setelah serangkaian serangan jihadis pada tahun 2015 pada tahun 2016, namun kejaksaan setempat Christophe Barret mengatakan, "Tidak ada unsur yang menghubungkan fakta-fakta dengan teroris Islam (baca;jihadis)".

"Kita sedang bergerak menuju gagasan kejahatan lokal, seseorang yang berada di daerah rumah ini," kata Barret kepada wartawan, menambahkan bahwa mobil yang ditemukan di dekat kediaman pensiunan bagi pada misionaris Kristen tersebut membantu mengidentifikasi tersangka, dan bahwa senapan angin dan unsur-unsur lainnya telah ditemukan di dalam kendaraan.

Tersangka, seorang pria berusia pertengahan 40-an dan tinggal di dekat rumah pensiun di desa Montferrer-sur-Lez, dekat kota selatan Montpellier, ditangkap hari Jum'at.

Seorang pejabat pers gendarmerie mengatakan laporan bahwa tersangka adalah mantan anggota militer Prancis belum dikonfirmasi, menambahkan bahwa penyidik ​​telah menemukan informasi yang bertentangan dengan kaitan militer masa lalu.

Pria itu, yang bertopeng selama serangan, diduga memasuki rumah pensiun Kamis malam di mana ia mengikat dua wanita. Salah satu wanita berhasil menelepon polisi, yang kemudian menemukan korban, seorang karyawan 54 tahun, terikat dan diikat di luar gedung dengan tiga luka tusukan fatal.

Prancis telah dalam keadaan darurat sejak Paris diserang satu tahun yang lalu yang menewaskan 130 orang, dan pihak berwenang bereaksi cepat untuk menyerang. Sekitar?130 petugas polisi menggeledah daerah itu untuk mencari penyerang dengan berjalan kaki, kendaraan dan helikopter.

Kediaman itu, yang disebut "Green Oaks," dioperasikan oleh Masyarakat Misi Afrika, dan menjadi tempat tinggal bagi para pensiunan pastor, biarawati dan orang lain yang telah bekerja pada misi penginjilan di Afrika. (St/f24)


latestnews

View Full Version