ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pasukan Turki berada di wilayah Suriah untuk menggulingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad.
"Kami memasuki [Suriah] untuk mengakhiri kekuasaan tiran al-Assad yang meneror dengan teror negara. [Kami tidak masuk] untuk alasan lain," koran harian Hurriyet mengutip perkataan Erdogan pada hari Selasa (29/11/2016).
Dia melanjutkan untuk mengatakan bahwa Ankara tidak memiliki klaim teritorial di tanah Suriah dan hanya mencari "keadilan" di negeri ini. "Mengapa kita masuk? Kami tidak memiliki mata di tanah Suriah. Masalah ini adalah untuk memberikan tanah kepada pemilik mereka yang sebenarnya. Artinya kami berada di sana untuk menegakkan keadilan. "
Dia juga mengatakan bahwa "estimasi nya" sekitar 1 juta orang telah tewas di Suriah sejak konflik pecah.
"Dimana PBB? Apa yang mereka lakukan? Apakah mereka di Irak? Tidak. Kami mengajarkan kesabaran tapi tidak bisa bertahan hingga akhir dan harus masuk Suriah bersama-sama dengan Tentara Pembebasan Suriah [FSA]," tambahnya.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa Dewan Keamanan PBB tidak bertindak di Suriah, mencatat bahwa Dewan tersebut tidak efektif dalam keadaan saat ini. "Dunia ini lebih besar dari lima," katanya mengacu pada jumlah anggota tetap DK PBB yang terdiri dari AS, Rusia, Cina, Prancis dan Inggris.
Kembali pada bulan Agustus, Turki melancarkan serangan ke Suriah, dimana itu dimaksudkan untuk memerangi Islamic State (IS) dan pasukan Komunis Kurdi di daerah perbatasan Suriah-Turki. Damaskus sendiri pada beberapa kesempatan telah mengecam intervensi militer Turki, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan. (st/ptv)