View Full Version
Sabtu, 03 Dec 2016

Aktris Hollywood Lindsay Lohan Kecam Kejahatan Perang Rezim Assad dan Rusia di Aleppo

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Aktris Amerika Serikat Lindsay Lohan telah berbicara menentang rezim Suriah dan sekutunya Rusia ketika serangan militer brutal di kota Aleppo telah memicu kemarahan global.

Lohan mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersalah atas "kejahatan perang" di Aleppo.

"Negara teror. #kejahatan Assad & #Putin di #Syria #Aleppo. [Semua menghormati Putin]," dia mentweet kepadanya lebih dari sembilan juta pengikutnya pada hari Kamis (1/12/2016).

Tweet Lohan datang ketika pasukan rezim Suriah telah merebut kembali setengah bekas benteng pejuang oposisi di Aleppo timur dalam dorongan yang telah meninggalkan mayat di jalan-jalan mengingat begitu intensnya pemboman oleh pasukan Assad dan Rusia.

Aktris 30 tahun tersebut baru-baru ini mengangkat sebab rakyat Suriah setelah ia memiliki "pengalaman yang membuka mata" selama kunjungan ke kamp-kamp pengungsi di Turki bulan lalu.

Dia bahkan meminta Presiden terpilih Donald Trump bulan lalu untuk datang ke Suriah dan Turki untuk melihat nasib jutaan pengungsi Suriah tangan pertama.

Tweet Lohan telah memicu perdebatan secara online sengit dengan banyak pengguna media sosial memuji langkah berani aktris tersebut.

"Aku lebih dan lebih terkesan dengan keberanian nya untuk berbicara, terutama ketika sebagian besar selebriti dari latar belakang tertentu dia (dari hari-hari teenie bopper) tidak akan berani mengerjakan topik tersebut atau bahkan berdiri di sisi yang benar. Tuhan berkati dia dan bimbing dia," kata salah satu pengguna Reddit.

Pada 2015, Lohan, telah memicu perdebatan tentang apakah dia telah memeluk Islam setelah ia terlihat membawa Al-Quran di New York.

Selama perjalanannya ke Turki, dia mengenakan jilbab saat mengunjungi kamp-kamp pengungsi, dia juga mengungkapkan di TV Turki bahwa dia telah mempelajari Quran, menambahkan: "mereka mengkritik saya untuk itu di Amerika." (st/tna)


latestnews

View Full Version