View Full Version
Selasa, 06 Dec 2016

Seorang Muslimah AS Didorong Hingga Jatuh dari Tangga di Stasiun Kereta Api New York

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Dua wanita Muslim di negara bagian New York AS telah terluka dalam apa yang para pejabat gambarkan sebagai kejahatan rasial terhadap mereka.

Pada hari Senin (5/12/2016), seorang karyawan angkutan kota tidak berseragam didorong dari tangga di Terminal Grand Central di Manhattan dan dibawa ke rumah sakit karena cedera lutut dan pergelangan kaki.

Seorang tersangka laki-laki "mendekatinya, menyebutnya teroris dan mengatakan dia tidak seharusnya bekerja di kota tersebut," sementara wanita itu naik kereta, menuju ke Grand Central Terminal sekitar 06:20, juru bicara Departemen Kepolisian New York mengatakan.

Tersangka kemudian mengikutinya ke stasiun dan mendorongnya hingga jatuh dari tangga, tambah sang juru bicara.

Insiden itu terjadi hanya dua hari setelah seorang Muslimah lain, seorang perwira polisi yang sedang tidak bertugas, menderita kejahatan rasial di Brooklyn.

Perwira polisi berjilbab itu keluar dengan anaknya yang berusia 16 tahun pada Sabtu malam ketika ia dilecehkan oleh seorang laki-laki.

Subjek kejahatan kebencian

Mereka subjek "tindakan jelek kebencian, termasuk ancaman kekerasan, hanya karena mereka Muslim," kata pejabat pelaksana jaksa Brooklyn Eric Gonzalez.

"Mereka yang melakukan kejahatan kebencian akan bertanggung jawab atas tindakan tercela dan ofensif mereka," tambahnya.

Menurut jaksa, tersangka ditahan pada jaminan $ 50.000 atas dakwaan kejahatan kebencian pada hari Senin.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan Senin bahwa kereta bawah tanah dirusak dengan swastika grafiti pada hari Sabtu, menambahkan bahwa selebaran dan kartu nama oleh kelompok kebencian Ku Klux Klan (KKK) dibagikan di dua stasiun di Long Island Rail Road pekan lalu.

Gubernur asal Partai Demokrat itu mengatakan kejahatan kebencian akan dituntut semaksimal mungkin.

"Pekerjaan dari Satuan Tugas Kejahatan Kebencian tidak pernah lebih mendesak saat ini dan kami akan terus menindak perilaku kriminal jenis ini," katanya.

Kejahatan kebencian telah meningkat di Amerika Serikat sejak pemilu 8 November lalu ketika capres dari Partai Republik Donald Trump mengalahkan saingannya dari Demokrat Hillary Clinton.

Selama kampanyenya, Trump membuat beberapa pernyataan kontroversial, termasuk seruan untuk melarang semua Muslim dari datang ke AS serta menghentikan migran dengan membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko.

Menurut kritik, komentar menghasut Trump ini telah menimbulkan kejahatan kebencian di beberapa kota di AS, dengan sebuah kelompok advokasi melaporkan bahwa hampir 900 insiden kebencian dan intoleransi tercatat di negara itu selama 10 hari pertama setelah pemilu Trump. (st/ptv)


latestnews

View Full Version