KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Polisi Mesir pada hari Kamis (8/12/2016) menangkap putra presiden terguling Mesir Muhammad Mursi di rumahnya atas tuduhan terkait dengan protes terhadap penggulingan ayahnya.
Osama Mursi, salah satu dari lima anak Mursi, digiring dari rumahnya oleh pasukan keamanan di kota Delta Nil, Zagazig, pengacara dan anggota keluarganya mengkonfirmasi.
Rekaman ponsel penangkapan tersebut telah dibagikan di media sosial, namun The New Arab tidak dapat memverifikasi keasliannya.
"Polisi menggeledah rumah dan menyita uang dalam jumlah yang tidak diketahui dan komputer pribadi," kata Abdel Moneim Abdel Maksoud The New Arab.
Abdel Maksoud mengatakan bahwa Osama telah didakwa di pengadilan massa yang sudah berjalan selama pembubaran paksa berdarah aksi protes Rabaa, di mana pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 1000 demonstran pada tahun 2013.
Dia menambahkan bahwa Osama akan muncul di pengadilan pada hari Sabtu selama sidang massa sesi berikutnya.
Sekitar 10 polisi tewas oleh pengunjuk rasa selama pembubaran aksi demonstrasi damai Kairo.
Hari itu adalah hari paling berdarah dalam tindakan keras tanpa henti terhadap gerakan Ikhwanul Muslimin setelah tentara menggulingkan presiden asal kelompok Islam pada Juli 2013.
Situs berita yang dikelola negara al-Ahram melaporkan penangkapan itu, mengatakan Osama dituduh menghasut kekerasan.
Pengadilan Mesir telah menjatuhkan hukuman mati terhadap ratusan terdakwa dari kelompok Islam.
Mursi menghadapi rangkaian dakwaan setidaknya empat kasus terpisah dan telah menerima hukuman mati dari pengadilan yang lebih rendah.
Tapi pengadilan banding telah membalikkan banyak dari vonis tersebut, termasuk satu untuk Mursi atas tuduhan mengambil bagian dalam pembobolan penjara pada tahun 2011 ketika ia adalah seorang pemimpin oposisi. D
ia belum menerima kunjungan keluarga atau memiliki akses ke pengacara selama tiga tahun sejak ia ditangkap. (st/TNA)