View Full Version
Ahad, 18 Dec 2016

50.000 Warga Sunni yang Terkepung di Timur Aleppo Masih Menunggu untuk Dievakuasi

ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Sekitar 50.000 orang termasuk 800 warga sipil cedera masih menunggu untuk dievakuasi dari lingkungan Aleppo timur yang dikepung, koresponden Orient News mengatakan Sabtu (17/12/2016).

Orang-orang yang terjebak di Aleppo Timur dalam keadaan yang sangat mengerikan. Banyak yang hidup di jalanan dalam cuaca yang sangat dingin dengan sedikit atau tidak ada makanan dan tidak ada akses ke segala jenis perawatan medis.

Kemarin, evakuasi orang-orang dari Aleppo Timur yang terkepung terhenti setelah serangan dari para milisi Syi'ah asing yang dibayar Iran.

Sebelum evakuasi berhenti, tujuh gelombang pengungsi mencapai pedesaan barat Aleppo. Evakuasi dimulai Kamis (15 Desember) setelah kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Turki dengan Rusia mulai berlaku. warga sipil mengungsi diangkut melalui bus-bus, sedangkan cedera diangkut di ambulans. Beberapa keluarga yang tersisa dengan mobil pribadi mereka.

Gelombang kedelapan, yang meninggalkan kota itu pada hari Jum'at, dihentikan oleh teroris Syi'ah yang didukung Iran dan 800 orang ditahan untuk sementara waktu. Setelah sewenang mengeksekusi empat belas orang, teroris Syi'ah kaki tangan Iran memaksa para pengungsi kembali ke lingkungan terkepung di Aleppo.

Sekitar 8.500 orang diungsikan dari Aleppo timur ke pedesaan barat, menurut koresponden Orient News.

Hari ini, perwakilan negosiasi oposisi mengatakan bahwa kesepakatan baru untuk mengevakuasi warga sipil telah tercapai tetapi tidak menentukan jangka waktu untuk evakuasi.

Dalam beberapa pekan terakhir, milisi Syi'ah asing bayaran Iran dan rezim Assad didukung oleh kekuatan udara Rusia meluncurkan agresi brutal di Aleppo timur yang menewaskan dan melukai ribuan warga sipil dan menghancurkan hampir seluruh rumah sakit, sekolah dan infrastruktur sipil di lingkungan timur Aleppo.

Bombardir biadab tanpa pandang bulu oleh pasukan rezim pro-Assad ditambah pengepungan yang sangat ketat akhirnya membuat pejuang oposisi, demi menghindari lebih banyak jatuh korban di kalangan warga sipil, menerima kesepakatan gencatan senjata dan mengevakuasi mereka beserta warga tersisa dari kota terbesar kedua di Suriah tersebut. (st/orient)


latestnews

View Full Version