ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Para teroris yang didukung Iran terus menghalangi evakuasi penduduk timur Aleppo ke pedesaan barat kota dan Idlib, kantor berita Orient News melaporkan hari Rabu (21/12/2016), sementara ribuan warga sipil masih menunggu di jalan-jalan di kota terkepung tersebut menunggu untuk pergi.
Petugas negosiasi oposisi, al-Farouq Abu Bakar, mengatakan bahwa ada hambatan yang ditempatkan oleh Iran untuk menghalangi proses evakuasi warga yang tersisa di Aleppo Timur ke pedesaan barat.
Ahmad Deiri, anggota dewan Kegubernuran Aleppo Merdeka, mengatakan bahwa pasukan Rusia dan teroris Assad di samping mendukung teroris asing bayaran Iran mereka terus menekan oposisi dan menghambat kesepakatan gencatan senjata.
Pasukan teroris Assad dan milisi Syi'ah asing kaki tangan Iran yang menjadi sekutu rezim bertujuan mendapatkan lebih banyak waktu dan tawar-menawar atas senjata, kata Deir saat berbicara kepada Al Jazeera.
Sampai saat ini, tidak ada jumlah yang tepat dari pengungsi yang meninggalkan Aleppo timur atau mereka yang masih di dalam, tapi sumber lapangan mengonfirmasi ke Orient Net bahwa mereka masih di dalam angka ribuan.
Dewan kegubernuran Aleppo merdeka itu mengatakan bahwa sekitar 1.052 keluarga telah mencapai pedesaan barat kota, sementara 552 lainnya telah mencapai Aleppo pedesaan utara.
Sekitar 100 bus, yang membawa warga sipil, sedang bersiap untuk meninggalkan Aleppo timur dengan kehadiran Bulan Sabit Merah Suriah.
Ratusan mobil yang berisi warga sipil terjebak di jalan lingkar al-Raqqa di al-Ramouseh. Mobil-mobil menunggu para teroris Iran, yang mengendalikan pos-pos pemeriksaan di sana, untuk mengizinkan mereka untuk pergi, sementara delapan bus menunggu di pinggiran daerah Jibrin yang dikendalikan rezim, membawa 500 orang yang dibawa dari desa Syi'ah pro-rezim Kefraya dan al-Fou'a di pedesaan Idlib yang dikepung pejuang oposisi. (st/orient)