ALEPPO, SURIAH (voa-islam.com) - Sebuah peta baru mengejutkan telah menunjukkan sejauh mana kehancuran akibat pemboman udara brutal rezim teroris Assad dan sekutunya di bekas benteng pejuang oposisi Suriah di Aleppo timur.
Peta itu, yang diciptakan dari citra satelit yang diperoleh oleh Program Aplikasi Satelit Operasional PBB, mengungkapkan pekan lalu bahwa lebih dari 33.000 rumah hancur di Aleppo sejak perang saudara berdarah dimulai.
Analisis satelit tersebut, diperoleh dengan menggunakan citra dari November 2010 sampai September 2016. Gambar itu menjelaskan bahwa pemboman biadab rezim Suriah dan Rusia di Aleppo timur telah jauh lebih merusak daripada serangan penembakan yang dilakukan oleh pejuang oposisi pada bagian barat dari Aleppo yang dikuasai pemerintah.
Pasukan pemerintah telah melakukan ribuan kali serangan biadab tanpa pandang bulu untuk mendapatkan kembali kontrol dari seluruh Aleppo setelah pasukan oposisi merebut bagian timur kota pada bulan Juli 2012.
Banyak lingkungan kota yang telah rata dengan tanah oleh serangan udara dan artileri.
Sejak Desember 2013, tentara telah menjatuhkan ratusan bom barel - alat peledak improvisasi terlarang yang menyebabkan kerusakan sembarangan.
Menyusul bombardir biadab pasukan rezim teroria Assad dan sekutunya, para pejuang oposisi telah membalas dengan menembakan roket pada lingkungan yang dikuasai pemerintah.
Sejak 17 Juli distrik-distrik yang dikuasai oposisi telah dikepung ketat terus menerus oleh tentara dan 250.000 warga sipil telah menderita kekurangan makanan dan bahan bakar.
Bombardi berat oleh rezim Assad menghancurkan semua rumah sakit yang didirikan di daerah oposisi.
Serangan yang diluncurkan pada 15 November dengan dukungan udara Rusia serta penghianatan oleh sejumlah pejuang oposisi, membuat keuntungan yang cepat, dengan pasukan pemerintah dan milisi Syi'ah asing bayaran sekutu Assad menangkap lingkungan oposisi satu per satu.
Kota Tua yang menjadi ikon kota yang pernah menjadi kota terbesar kedua di Suriah jatuh pada 7 Desember.
Lebih dari 465 warga sipil telah tewas di Aleppo timur selama serangan rezim Assad dan 142 lainnya telah terbunuh oleh serangan roket oposisi di daerah yang dikuasai pemerintah, menurut sebuah angka yang dirilis pada tanggal 15 Desember oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia kelompok pemantauan.
Menurut satu perjanjian penting yang ditengahi oleh sekutu rezim, Rusia dan Turki, 35.000 warga sipil dan pejuang oposisi meninggalkan bekas benteng mereka di Aleppo timur pekan lalu. (St/TNA)