DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Pasukan rezim Suriah telah meluncurkan serangan baru pada wilayah lembah Wadi Barada dekat Damaskus yang dikuasai pejuang oposisi, The New Arab melaporkan hari Ahad (1/01/2016).
Pertempuran sengit terjadi di sekitar desa al-Husseiniya pada hari Ahad di mana daerah kantong kecil pejuang oposisi telah berada di bawah pemboman dan penembakan berkelanjutan meskipun gencatan senjata berada di tempat.
Setelah periode singkat keadaan tenang pada hari Ahad, bom barel menghantam desa di jalur pejuang oposisi sementara pertempuran sengit di tanah kembali terjadi.
Media pro-Damaskus melaporkan bahwa pasukan rezim merebut mata air di lembah, yang telah menjadi subyek dari pertempuran.
Petempur rezim dilaporkan merebut desa Ain al-Fijah - lokasi pabrik pengolahan air lembah - selama serangan hari Ahad setelah menangkap pegunungan sekitar.
Rezim Suriah menuduh pejuang oposisi di daerah itu mencemari mata air dan memotong pasokan air ke ibukota.
Namun fakta di lapangan justru rezim teroris Assad lah yang sengaja memotong pasokan air dengan membombardir pabrik pengolahan air di desa itu, yang menyebabkan terputusnya aliran air di Damaskus.
Sebuah video yang dirilis oleh aktivis oposisi menunjukkan pabrik pengolahan air yang berada di bawah serangan bom barel rezim.
Rusia juga membuat tuduhan mengada-ada bahwa pejuang Islamic State (IS) dan Jabhat Fateh al-Sham - yang bukan bagian dari perjanjian gencatan senjata - memiliki keberadaan di lembah itu, sebuah tuduhan yang pejuang oposisi moderat Suriah sangat menyangkal. Lembah Wadi Barada sepenuhnya dikuasai oleh pejuang oposisi dari faksi-faksi Tentara Pembebasan Suriah (FSA) menyusul mundurnya IS meninggalkan bagian lembah itu pada awal 2015 sementara JFS menarik diri dari bagian lain wilayah itu akhir 2015.
Sebanyak 100.000 warga sipil terjebak di Suriah kantong oposisi dekat dengan Damaskus, yang telah berada di bawah pengepungan brutal dan pengeboman.
Wadi Barada yang dikuasai oposisi merupakan target berikutnya dari rezim teroris Assad dan sekutunya selain timur Ghouta untuk dihancurkan dan mengusir penduduk Sunni di wilayah itu setelah mereka berhasil, dengan cara biadab, mengusir penduduk sipil dari timur Aleppo yang sebelumnya dikuasai oposisi. (st/TNA)