ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Status tentara Turki yang melatih pasukan lokal di Kamp Bashiqa akan ditinjau kembali dengan Irak setelah daerah tersebut dibersihkan dari Islamic State (IS), dan masalah ini akan diselesaikan dengan cara yang ramah, Menteri Pertahanan Fikri Isik, mengatakan Rabu (11/7/2017).
"Turki menghormati integritas wilayah dan kesatuan Irak" kata Isik kepada wartawan dan menambahkan bahwa kehadiran pasukan Turki di Irak adalah kebutuhan, bukan pilihan, sebagai Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan.
Isik mencatat bahwa penghapusan IS dari daerah itu dan menjamin keamanan di Mosul adalah sebagai penting bagi keamanan Turki, sebagaimana juga untuk Irak.
Dia juga mengatakan bahwa lebih dari 700 pejuang IS telah gugur sejauh ini dan lebih dari 6.000 pejuang lokal telah dilatih di Camp Bashiqa.
Awal tahun ini, hubungan Irak-Turki telah berubah surah tentang siapa yang harus mengambil bagian dalam serangan Mosul yang direncanakan terhadap IS.
Irak telah mengatakan mereka merasakan kehadiran pasukan militer Turki di negara itu sebagai pelanggaran kedaulatan Irak dan telah menyerukan kepada otoritas Turki untuk menarik pasukan mereka sesegera mungkin.
Namun, Turki telah menyatakan bahwa pasukan Turki awalnya telah ditempatkan di kamp Bashiqa untuk melatih pasukan lokal dalam perjuangan mereka melawan IS atas permintaan Abadi sendiri.
Sekitar 150 tentara dan sampai dengan 25 tank ditempatkan di Bashiqa untuk melindungi prajurit Turki melatih relawan Irak untuk melawan IS sejak Maret 2015. Turki telah menunjukkan bahwa tentara mereka tidak ditugaskan untuk tugas tempur, dan akan melakukan semua yang mereka bisa untuk mencegah operasi yang memperdalam konflik sektarian di perbatasannya. (st/tds)