View Full Version
Jum'at, 20 Jan 2017

Hampir 180.000 Warga Suriah Lahir di Turki Sejak Pecah Perang Tahun 2011

TURKI (voa-islam.com) - Sekitar 180.000 warga Suriah telah lahir di Turki sejak kerusuhan di Suriah meningkat menjadi perang saudara pada tahun 2011.

Angka-angka Departemen Kesehatan menunjukkan total 177.568 warga Suriah lahir di negara itu antara April 2011 dan September 2016.

Turki telah dipuji karena menjadi tempat penampungan bagi sebagian besar pengungsi dari Suriah, sementara Eropa, di mana pengungsi bermimpi mencapai wilayah tersebut untuk "kehidupan yang lebih baik", masih enggan untuk menerima para imigran putus asa yang melarikan diri perang tanpa yang terlihat akhir.

Sebagai negara tuan rumah bagi hampir 3 juta pengungsi dari tetangga selatan, Turki tetap sebuah oase di tengah-tengah wilayah yang tidak stabil dilanda konflik.

Negara ini juga menawarkan total $ 25 miliar yang dihabiskan dalam membantu dan melindungi para imigran.

Diantara mereka adalah lebih dari 1 juta pengungsi anak, membuat Turki negara penerima pengungsi anak tertinggi di dunia. tanggung jawab seperti itu tidak hanya mencakup menyediakan mereka dengan akomodasi tetapi juga memberikan mereka perawatan kesehatan serta pendidikan dan layanan lainnya.

Layanan kesehatan disediakan secara gratis di delapan rumah sakit lapangan dan 65 pusat kesehatan di kamp-kamp pengungsi.

Jumlah pengungsi Suriah yang tinggal di negara ini sudah melebihi jumlah penduduk 15 provinsi paling banyak penduduknya di Turki, tapi kecuali untuk kasus-kasus kekerasan yang terisolasi, para pengungsi diterima dengan ramah oleh masyarakat, misalnya, di Kilis, di mana pengungsi melebihi penduduk lokal yang berjumlah sekitar 130.000 jiwa.

Suriah telah terkunci dalam perang saudara yang merusak sejak awal 2011, ketika rezim Bashar Assad menumpas protes damai pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga.

Sejak itu, ratusan ribu orang diyakini telah tewas dan jutaan lainnya mengungsi akibat konflik. (st/tds)


latestnews

View Full Version