View Full Version
Sabtu, 21 Jan 2017

217 Orang Ditangkap Selama Demonstrasi Pelantikan Donald Trump Sebagai Presiden AS

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Polisi menangkap sedikitnya 217 orang selama aksi perusakan yang dilakukan di saat demonstrasi damai di seluruh kota diadakan menentang pelantikan Trump, Middle East Eye melaporkan hari Sabtu (21/1/2017).

Sekitar 400-500 demonstran, memakai topeng membawa bendera secara anarkis menghancurkan jendela dan bentrok dengan polisi anti huru hara pada hari Jum'at di pusat kota Washington, DC, beberapa blok jauhnya dari rute parade untuk menghormati Presiden Donald Trump yang baru dilantik.

Para pengunjuk rasa juga membakar sebuah limusin diparkir di samping memblokir lalu lintas.

Petugas dengan peralatan huru-hara menggunakan semprotan merica, gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan kerumunan, beberapa di antaranya bersenjatakan linggis dan palu, menurut pihak berwenang.

Dua petugas terluka saat mereka berusaha untuk menangkap beberapa pengunjuk rasa, kata polisi.

Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan anti-Trump dan membawa poster, terbaca "Membuat rasis Takut Lagi," plesetan dari "Membuat America Hebat Lagi", slogan kampanye pengusaha New York yang berubah jadi politisi tersebut.

Beberapa pengunjuk rasa lainnya membawa berbagai plakat dukungan untuk calon presiden asal partai Demokrat Hillary Clinton yang dikalahkan oleh Trump dalam pemilihan 8 November tahun lalu.

"Pesan yang saya ingin kirim adalah bahwa Trump tidak mewakili negara ini. Dia mewakili kepentingan perusahaan," kata Jessica Reznicek, pekerja bantuan Katolik Roma berusia 35-tahun dari Des Moines, Iowa.

Pasukan pengawal presiden AS, Secret Service, polisi Washington dan lembaga penegak hukum lainnya mengerahkan hampir 28.000 petugas untuk memperketat keamanan di sekitar tiga mil persegi (7,8 km persegi) dari pusat kota Washington.

Trump dilantik sebagai presiden ke-45 AS di Capitol Hill, berjanji untuk memulai "usaha nasional yang besar" untuk membangun negeri ini.

Dalam pidato pelantikannya, Trump bersumpah bahwa ia akan mengambil keputusan yang menempatkan "hanya Amerika sebagai yang pertama."

Sebelum ia mengambil sumpah jabatan, para demonstran turun ke Washington dengan pesan untuknya: "Kau bukan presiden saya." (st/dbs)


latestnews

View Full Version