DAMASKUS, SURIAH (voa-islam.com) - Sumber-sumber mengatakan bahwa rezim Damaskus telah membuka jembatan udara di beberapa bandara di Suriah, untuk mengirimkan senjata dan tentara untuk mendukung perlawanan pasukan teroris Assad yang hampir kalah oleh Islamic State (IS) di provinsi Deir Al-Zor.
Pesawat angkut IIyushin II-76, Antonov An-26 dan pesawat angkut militer Iran tipe C-130 semua akan digunakan dengan tujuan mengangkut sejumlah besar anggota milisi Syi'ah Hizbullata Libanon dan milisi Syi'ah lainnya ke bandara Qamishli.
sumber informasi terpercaya menegaskan bahwa rezim mengirimkan peralatan militer dan berbagai jenis amunisi untuk mendukung tentara rezim dan pasukan tambahan di pangkalan udara militer dan daerah Deir Al-Zor yang dikendalikan rezim.
Langkah ini dilakukan setelah pasukan Islamic State melancarkan serangan ekstensif di lokasi rezim yang mengarah ke menimbulkan kerugian besar rezim. Pasukan IS juga telah berhasil membuat benteng sendiri di daerah yang dikuasai rezim.
Dalam beberapa hari terakhir, para pejuang IS berhasil memisahkan bandara Deir Al-Zor dan Brigade 137 di gunung al-Thardet di daerah barat kota Deir Ezzor yang rezim kendalikan dan desa al-Baghliya dan sekitarnya.
Rezim juga telah mengirimkan beberapa helikopter (Mi-17) untuk mengangkut pasukan ke bandara Qamishli untuk mengangkut anggota milisi Syi'ah tambahan dari bandara al-Qamishli ke daerah al-Baghliya di Deir Ez Zor.
Brigadir Jenderal Issam Zaher al-Din, komandan militer Deir Ezzor yang terkenal keji terhadap tawanan Sunni, meminta kepada Damaskus dukungan mendesak untuk menghindari kekalahan.
Aktivis Ahmed Ramadan mengatakan IS telah menembakkan lebih dari 200 mortir di daerah rezim pekan ini.
Pesawat tempur rezim dan Rusia menewaskan 6 warga sipil di kota al-Mayadin dan lingkungan al-Hamidiyya.
Dikepung oleh IS sejak awal 2015, sepertiga kota Deir Al-Zor yang dikendalikan dari adalah rumah bagi sekitar 100.000 orang.
Sejak Sabtu, IS telah terus bergerak maju dalam serangan baru di bagian-bagian kota Deir Al-ZOr yang terletak di provinsi timur yang kaya minyak dengan nama yang sama, yang sebagian besar dikendalikan oleh IS. (st/zw)